Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
20 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
20 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
19 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
19 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
19 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
19 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  DPR RI

Polemik Jamu Impor China, Arteria Dahlan Pastikan Tak Menganggu Produsen Jamu Lokal

Polemik Jamu Impor China, Arteria Dahlan Pastikan Tak Menganggu Produsen Jamu Lokal
Deputi Penerangan Masyarakat, Satgas Covid-19 DPR RI, Arteria Dahlan. (Istimewa)
Selasa, 28 April 2020 22:29 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Deputi Penerangan Masyarakat, Satgas Covid-19 DPR RI, Arteria Dahlan, menyangkan pandangan keliru terhadap niat baik pemberian bantuan Jamu Herbal untuk pasien Corona.

Menurut Arteria Dahlan, pemberian Obat Herbal yang dilakukan oleh Satgas Lawan Covid-19 DPR RI dilakukan secara tulus, bahkan tidak dipungut biaya alias gratis. "Jadi tidak ada niat kami berbisnis, ini murni bentuk kepedulian kami dari Satgas Covid-19 DPR. Perlu saya jelaskan, tidak benar Satgas Lawan Covid-19 DPR RI mengimpor obat tradisional asal China, apalagi mengimpor jamu dalam jumlah besar dari China," ujarnya saat dihubungi GoNews.co, Selasa (28/4/2020).

Terkait dengan tudingan impor jamu China itu menggunakan uang rakyat, politisi PDIP ini membantahnya. "Tidak benar, faktanya adalah ada donatur, yang kebetulan memang Anggota DPR RI, yang kebetulan juga sempat terdampak Covid-19, kemudian beliau dinyatakan sembuh. Salahsatu obat yang dikonsumsi adalah ramuan yang komposisinya mirip dengan herbal China yang digunakan di Wuhan," ujarnya.

Ramuan tersebut kata Dia, diperoleh dari seorang Pakar TCM (Traditional Chinese Medicine) di Jakarta. "Anggota DPR RI yang saya maksud adalah pak Sufmi Dasco Ahmad, yang sekarang menjabat Wakil Ketua DPR RI. Karena setelah minum ramuan itu beliau sehat, maka beliau berinisiatif membentuk Satgas Lawan Covid-19 DPR RI dan sekaligus memesan 3.000 paket herbal yang diberi nama HerbaVid-19," ceritanya.

Anggota Komisi III DPR itu juga menjelaskan, pihaknya memesan 3.000 paket herbal tersebut dengan tujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. "Jadi tidak ada paksaan, dan diberikan bagi Rumah Sakit yang mau untuk menggunakannya, diantaranya diserahkan ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta pada Selasa, 14 April 2020. Ini semacam bentuk kepedulian Satgas saja, dan tidak menutup kemungkinan apabila ada Pengusaha Jamu yang memiliki jamu atau ramuan herbal yang dapat dipergunakan untuk membantu pasien Covid-19 memberikan ke Satgas untuk dapat didistribusikan," tegasnya.

Mengenai Obat Herbal Herbavid-19 yang diberikan oleh Satgas, Arteria Dahlan menyebutkan murni diproduksi di Indonesia, dibuat oleh orang Indonesia dengan bahan-bahannya sebagian besar dari herbal Indonesia. 

"Tentu dalam memproduksi obat ini tetap mengacu pada Buku Panduan Penanganan Covid-19 di Wuhan, atau sederhananya dengan mendasarkan pada Publikasi Jurnal Kesehatan Internasional atas Ramuan Obat herbal tersebut," tandasnya.

Masih kata Arteria Dahlan, hampir semua bahannya dari Indonesia, dan hanya 3 jenis yang harus import dari China, yakni: honeysuckle, forsythia dan biji burdock. "Hingga saat ini Satgas pun berupaya agar bisa meramu agar diusahakan menuju 100% local content, untuk menghindari ketergantungan kita dengan negara lain. Namun Satgas juga belum berani mengubah ketiga bahan resep itu, karena khawatir akan mengubah fungsi dan efektifitas formula keseluruhan. Juga tidak benar Herbavid-19 memiliki kandungan bahan baku yang dilarang oleh pemerintah Indonesia. Semua legal dan halal," jelasnya.

Jadi kata Dia, tidak ada niatan Satgas Covid-19 DPR untuk mengalahkan pamor produsen jamu lokal di tengah pandemi Covid-19. "Tak perlu khawatir, jamu buatan Indonesia dipastikan akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk diberikan kepada pasien di rumah sakit rujukan COVID-19. Silahkan saja hadirkan obat herbalnya, dikirimkan dan dapat diterima oleh RS RS penerima, maka seketika itu juga Satgas dengan tangan terbuka menerima
dan menyakurkan kepada RS yang membutuhkan. Se simple itu. Saya tunggu pemberiannya, karena ini bukan proyek pengadaan melainkan donasi donatur yang kami kelola sebaik mungkin untuk distribusikan kepada mereka yang membutuhkan," paparnya.

Disaat seperti ini kata Dia, harusnya semua komponen bersatu, membangun kesetiakawan sosial dan solid bergerak untuk melawan pandemik Covid-19. Saatnya memberikan segala daya upaya untuk membantu sesama, bukan saling menegasikan dan membangun prasangka.

"Memberi saja dikomentari, ini niat suci berupa pemberian kepada sesama, kecuali lain halnya kalau penunjukan langsung proyek pengadaan yang bersumber dari uang negara," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/