Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
20 jam yang lalu
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
18 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
18 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
4
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
18 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
5
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
17 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
6
Utut Minta Pecatur Indonesia Manfaatkan Peluang di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Utut Minta Pecatur Indonesia Manfaatkan Peluang di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Home  /  Berita  /  Umum

ABK Kembali jadi Budak, PKS: Pemerintah Tak Punya Taji Hadapi Tiongkok

ABK Kembali jadi Budak, PKS: Pemerintah Tak Punya Taji Hadapi Tiongkok
Jum'at, 12 Juni 2020 01:54 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mendesak pemerintah bertindak tegas terkait perbudakan yang dialami ABK asal Indonesia.

Demikian diungkapkan Sukamta menanggapi kasus dua ABK Indonesia yang terjun ke laut akibat menjadi korban perbudakan kapal Tiongkok.

"Pemerintah Indonesia harus beri peringatan keras ke pemerintah Tiongkok," ujar Sukamta kepada GoNews.co, Kamis (10/6/2020).

Dua warga negara Indonesia, inisial AJ (30) dan R (22), nekat melompat dari kapal berbendera China, Fu Lu Qing Yuan Yu. Mereka kata Sukamta, tidak tahan dengan perlakuan tak manusiawi sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal berbendera Tiongkok tersebut.

"Lagi-lagi rakyat Indonesia menjadi budak di kapal berbendera Tiongkok. Kejadian ini menunjukan tidak ada tindaklanjut serius setelah beberapa waktu lalu Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia juga diperlakukan seperti budak, lalu mati dan dibuang ke laut," tegas legislator asal Jogja ini.

"Selama ini pemerintah Indonesia terkesan kehilangan taji ketika berhadapan dengan negara Tiongkok. Indonesia negara berdaulat harus mampu melindungi rakyatnya dimanapun berada," timpalnya.

Pemerintah khususnya Kemenlu kata Dia, harus mengambil langkah-langkah taktis strategis dengan kebijakan-kebijakan diplomasi bermartabat dalam menangani masalah TKI yang bekerja di kapal-kapal asing.

Sedangkan urusan dalam negeri lanjutnya, harus jelas siapa yang bertanggung jawab apakah Kementerian Ketenagakerjaan atau BP2MI. "Semakin banyak yang mengelola, namun nasib TKI kita tidak berubah masih sengsara dan jadi budak di negeri orang," tandas Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI itu.

"Masalah ABK tidak melalui mekanisme perizinan kerja secara resmi sering kali menjadi alasan pemerintah. Pemerintah seperti terkesan memindahkan kesalahan kepada ABK. Padahal jika kasus yang berulang kali terjadi maka ini menandakan ada yang salah salam sistem kebijakan, kerja dan pengawasan dari pemerintah," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/