Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
23 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
3
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
23 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
4
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
23 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
5
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
Umum
23 jam yang lalu
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
6
Meski Terjal, Peluang Persis Ke 4 Besar Masih Terbuka
Olahraga
3 jam yang lalu
Meski Terjal, Peluang Persis Ke 4 Besar Masih Terbuka
Home  /  Berita  /  Politik

Massa Pendemo Gatot Nurmantyo di Surabaya Ternyata Dibayar, Begini Pengakuannya

Massa Pendemo Gatot Nurmantyo di Surabaya Ternyata Dibayar, Begini Pengakuannya
Aksi Demo tolak deklarasi KAMI. (Istimewa)
Jum'at, 02 Oktober 2020 09:15 WIB
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo menuding massa aksi yang mendemo acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Bangsa (KAMI) bersama dirinya di Surabaya, Senin (28/9/2020), adalah massa bayaran.

Dilansir dari Suara.com, tudingan ini kemudian direspon oleh beberapa koordinator massa aksi yang membantah tudingan tersebut. Namun baru-baru ini, lewat video channel akun Youtube Hersubeno Point terungkap kalau massa aksi yang mendemo KAMI dan Gatot memang bayaran.

Dalam channel video yang diberi judul: TERBONGKAR! PENGAKUAN PENGUNJUK RASA BAYARAN ACARA KAMI DI SURABAYA, itu Hersubeno mewawancarai seorang ustaz di Surabaya asal Ambon bernama M Syarif Tuasikal. M Syarif ini merupakan Sekretaris Jenderal Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Pelauw (IPPMAP) di Surabaya.

M Syarif mengaku didatangi sejumlah mahasiswa asal Ambon yang meminta maaf telah ikut aksi demonstrasi tersebut. Si dua mahasiswa ini mengaku diajak demonstrasi saat lagi asyik ngopi di warkop. Mereka dibayar untuk ikut aksi tersebut.

"Saya bilang, kamu kok ikut bergabung, sementara kita kan masih makan ikan bakar di situ kemarin. Tapi karena didesak oleh kekuatan yang lain makanya mereka hadir (demonstrasi)," kata M Syarif yang juga simpatisan KAMI ini.

Dalam video itu kemudian juga ditayangkan pertemuan M Syarif dengan dua mahasiswa yang mengaku dibayar untuk ikut aksi demonstrasi di Gedung Juang 45 dan Graha Jabal Nur, Kota Surabaya.

Si Mahasiswa menerangkan waktu lagi ngumpul didatangi orang ditawari ikut aksi demonstrasi. Kedua mahasiswa ini tidak tahu siapa yang ngajak. Mereka cuma dibilangi besok ada aksi titik kumpulnya di Gedung Juang 45.

Namun sesampainya di Gedung Juang mereka langsung dipindah ke Jabal Nur. Mereka kaget karena Jabal Nur merupakan gedung milik keluarga mereka sendiri. Mereka juga mengaku dibayar dalam aksi tersebut.

"Dikasih uang berapa selesai acara?" tanya M Syarif.

"Dikasih uang Rp 100 ribu," si mahasiswa menjawab.

Video wawancara Hersubeno Point dengan M Syarif ini diunggah Kamis 01 September 2020. Sampai sekarang sudah ditonton sebanyak 106 ribu kali dan disukai 2,9 ribu akun Youtube.

Sebelumnya, acara KAMI bersama Gatot Nurmantyo di demo oleh berbagai elemen masyarakat. Mereka memprotes meminta acara tersebut dibubarkan. Mulai dari aksi demonstrasi di Gedung Juang 45 sampai di Graha Zabal Nur, Surabaya.

Elemen masyarakat yang terlibat demo ini antara lain mulai dari Aliansi Pemuda Surabaya, Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA) dan Maluku 1 Rasa (M1R). Kemudian ada juga dari protes dari Forum Komunikasi Kiai Kampung Indonesia (FK3I) dan Jaringan Masyarakat Melek Politik Surabaya.

Beberapa spanduk pun dibentangkan, seperti 'Aliansi Pemuda Surabaya Menolak Kehadiran KAMI Barisan Sakit Hati Pemecah Belah Bangsa', 'Arek Suroboyo Menolak KAMI dan KAMI Ojok Banci, Nek Wani Nggawe Partai, Ojo Cuma Dadi Provokator' mewarnai demonstrasi tersebut.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Gelora.co
Kategori:Umum, Peristiwa, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/