Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
19 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
18 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
18 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
18 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
18 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Tino-Mustamsikin Siap Bangkitkan Ekonomi Kendal Lewat Barista dan Industri Kopi

Tino-Mustamsikin Siap Bangkitkan Ekonomi Kendal Lewat Barista dan Industri Kopi
Calon Bupati Kendal, Tino Indra Wardono. (Foto: Istimewa)
Minggu, 29 November 2020 08:44 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
KENDAL - Merebaknya tren kopi di tengah masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial ditandai dengan keberadaan kedai kopi yang menghiasi hampir setiap sudut kota di Indonesia.

Saat ini "ngopi" merupakan bagian aktivitas hangout yang menjadi gaya hidup para generasi milenial. Hal ini disebabkan oleh kenyamanan kedai kopi maupun berbagai varian rasa kopi yang disajikan.

Kekayaan alam Indonesia yang mampu menghasilkan berbagai jenis varian kopi, mulai dari Arabica hingga Robusta dan Liberica menambah ketenaran kopi untuk kalangan milenial, sehingga popularitas kopi semakin meningkat dan digemari.

Calon Bupati Kendal, Tino Indra Wardono mengatakan Indonesia menduduki peringkat ke-tiga penghasil kopi di dunia. Kopi Indonesia juga populer dan digemari di berbagai penjuru dunia. Tino mengatakan bahwa kekayaan alam Kendal daerah pegunungan menyimpan mutiara terpendam, yaitu berbagai jenis biji kopi berkualitas, baik Arabica, Liberica maupun Robusta.

"Khususnya di Kendal masih banyak sekali biji kopi yang perlu digali lebih dalam lagi. Salah satu indikasi geografis Kabupaten Kendal adalah Kopi Prahu Kendal yang perlu didukung terus pertumbuhannya," ujarnya.

Tino mengungkapkan, dari berbagai daerah penghasil kopi di Indonesia, Kendal merupakan salah satu yang sedang dilirik penikmat dan pegiat kopi. Hal ini dikarenakan kopi Kendal memiliki karakteristik dan citarasa berbeda dari kopi daerah lain.

Di kalangan masyarakat pecinta kopi, tidak sedikit yang masih berkeyakinan bahwa nikmatnya rasa kopi tidak semata-mata ditentukan oleh jenis kopi, akan tetapi dipengaruhi juga oleh kemampuan Barista dalam menyeduh Kopi atau dikenal juga dengan istilah brewing method.

Indonesia sendiri memiliki brewing method yang unik, yaitu tubruk. Sehingga perpaduan antara biji kopi yang enak dan berkualitas dengan brewing method yang tepat akan menghasilkan citarasa kopi yang luar biasa.

Hal ini yang mendasari pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Kendal, Tino Indra Wardono-Mustamsikin (TIM) berkomitmen untuk mendukung potensi generasi milenial yang berjiwa kreatif dan inovatif dengan mengadakan pelatihan barista kopi bagi kaum milenial di Kendal.

Dalam kegiatan pelatihan barista kopi ini, peserta diajarkan bagaimana cara menyeduh (brewing) kopi dengan berbagai teknik sehingga menghasilkan kopi dengan beragam citarasa berbeda. Harapannya, setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengembangkan potensi komoditas kopi di Kendal, misalnya dengan membuka warung kopi dan berkolaborasi dengan petani-petani kopi di Kendal.

"Alhamdulillah, pascapelatihan sudah ada beberapa warung kopi dan angkringan yang dibuka walaupun kecil-kecilan. Insha Allah ini bisa menjadi solusi khususnya dalam memulihkan ekonomi pasca pandemi," tambahnya.

Menurut Tino, Kabupaten Kendal memiliki banyak sekali kebun kopi yang aroma dan rasanya tidak kalah dengan daerah lain. Namun sayangnya kopi Kendal masih kalah terkenal dari kopi-kopi di daerah lain.

Saat ini, lanjut Tino, bisnis kedai kopi sudah melesat. Di setiap sudut kota, pecinta kopi bisa dengan mudah menemukan kedai kopi di manapun. Dengan pertumbuhan bisnis kedai kopi yang tinggi, maka semakin banyak pula dibutuhkan barista-barista pengracik kopi yang handal.

"Dengan pelatihan Barista ini, saya berharap muncul barista-barista milenial yang bisa membuka kedai kopi dengan menggunakan kopi Kendal. Biar kopi kita dikenal," harap Tino.

Dia menambahkan, bahwa kopi Kendal pernah dipamerkan di Bucharest Romania.

"Di luar dugaan, ternyata di pameran itu, banyak orang luar negeri yang suka dengan kopi Kendal," ujar Tino.

Dia berpendapat, tidak semua industri harus dimulai dengan skala besar. Hal terpenting adalah meningkatkan kualitas pasca panen kopi serta meningkatkan kemampuan barista milenial Kendal.

"Jika masyarakat mau bergotong-royong menjadikan kopi Kendal sebagai salah satu komoditas unggulan, maka saya yakin hal tersebut dapat mendorong pemulihan dan bangkitnya perekonomian akibat pandemi Covid-19 ini," ujarnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/