Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
20 jam yang lalu
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
17 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Utut Minta Pecatur Indonesia Manfaatkan Peluang di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Utut Minta Pecatur Indonesia Manfaatkan Peluang di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
4
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
17 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
5
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
17 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
6
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
17 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Home  /  Berita  /  MPR RI

Hari Bela Negara, MPR Minta Milenial Waspadai Balkanisasi Indonesia

Hari Bela Negara, MPR Minta Milenial Waspadai Balkanisasi Indonesia
Wakil ketua MPR RI/politisi PDIP, Ahmad Basarah. (foto: dok. istimewa)
Minggu, 20 Desember 2020 16:45 WIB

JAKARTA - Wakil ketua MPR Dr. Ahmad Basarah menyatakan, generasi muda atau kaum milenial harus menjaga persatuan bangsa sambil mewaspadai ancaman Balkanisasi Indonesia atau proyek pecah belah bangsa dan negara oleh bangsa asing.

"Generasi muda harus belajar dari kisah kehancuran nagara-negara Balkan di tahun 1990-an. Dari satu negara besar Yugoslavia lahir negara-negara kecil Serbia, Kroasia, Bosnia dan-Hercegovina, Slovenia, Macedonia, Montenegro, dan Kosovo. Pecahnya negara besar ini tidak mungkin terjadi begitu saja, tentu ada desain politik tingkat tinggi di balik itu semua," kata Ahmad Basarah dalam sebuah webinar di Malang, Sabtu (19/12/2020), tepat di hari Bela Negara 2020.

Basarah memaparkan, dengan segala potensi yang dimiliki Nusantara, Indonesia adalah bisa menjadi sasaran Balkanisasi. "Tapi, jika Indonesia tetap menjadi negara kesatuan yang besar seperti saat ini, tentu negara-negara kapitalis itu sulit menguasai sumberdaya alam di negeri ini,".

"Sebagai negara kesatuan, Indonesia punya kebijakan yang sama untuk semua daerah, kita bukan negara federal. Tapi, jika kepulauan di Nusantara ini terpecah menjadi beberapa negara kecil, tentu mudah bagi para negeri kapitalis itu melakukan kolonialisme tersembunyi dan melakukan eksploitasi atas daerah-daerah itu," jelas Ahmad Basarah.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Politik, Nasional, MPR RI, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/