Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
21 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
20 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
20 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
21 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Olahraga
Turnamen Bulutangkis All England 2021

Indonesia Didepak, Fikri: Poin Evaluasi Diri Kemenpora-PBSI

Indonesia Didepak, Fikri: Poin Evaluasi Diri Kemenpora-PBSI
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih. (foto: dpr.go.id)
Jum'at, 19 Maret 2021 15:10 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih memandang perlunya Kemenpora dan PP PBSI sebagai pemangku otoritas bulutangkis Indonesia untuk melakukan evaluasi diri terkait didepaknya Tim Nasional (Timnas) Bulutangkis Indonesia dari ajang All England 2021 .

“Persiapan matang tidak hanya soal bagaimana performa para atlet dan ofisial menghadapi pertandingan, yang tak kalah penting adalah apakah sudah memperhitungkan pula persyaratan lain terkait perhelatan kejuaraan di masa pandemi Covid-19?” tanya Fikri di DPR, Jumat (19/3/2021).

Fikri mempertanyakan terkait jadwal keberangkatan tim yang dinilai mepet dengan jadwal kick-off, padahal dibayangi peraturan negara tujuan di masa pandemi Covid. "Ini jadi poin evaluasi kepada Kemenpora dan PBSI, seharusnya tim yang dikirim memperhitungkan waktu tenggang atau tunggu saat kedatangan di negara tujuan, terutama yang mewajibkan karantina kesehatan," ujar Politisi PKS ini.

Seperti diketahui, perhelatan All England 2021 digelar mulai Rabu (17/3), sedangkan tim bulutangkis RI baru bertolak dari Jakarta pada Jumat (12/3) dan tiba pada Sabtu (14/3) di Birmingham, Inggris. Hal ini dinilai terlalu beresiko, karena ada peraturan yang mewajibkan warga negara asing yang berkunjung ke Ingggris (UK) untuk karantina selama 10 hari bila diketahui ada yang terpapar Covid-19.

Dia menambahkan, di masa pandemi ini, setiap negara punya kebijakan berbeda terkait pelaksanaan karantina warga asing yang berkunjung. "Jadi persiapan timnas-apapun jenis olahraganya-, yang bertandang di venue negara lain, harusnya mempersiapkan dengan matang termasuk apabila ada yang terpapar dan prosedur karantina yang disyaratkan," tegas dia.

Lebih jauh, Fikri juga menilai seharusnya tim kontingen Indonesia didampingi oleh diplomat yang mumpuni dalam melindungi hak-hak atlet dan official yang bertanding mewakili RI. “Sehingga ketika ada dugaan diskriminasi atau ketidak-adilan dalam proses kejuaraan internasional seperti di All England, langsung bertindak saat itu juga,” katanya.

Meski demikian, berdasarkan kronologis yang disampaikan ofisial, seluruh kontingen bulutangkis Indonesia sudah dipastikan bebas dari Covid berdasarkan hasil tes PCR yang disyaratkan panitia begitu timnas mendarat di Birmingham. Bahkan, timnas sudah mengikuti pertandingan sejak Rabu (17/3). “Dari kronologi kejadian, kita dapat melihat dengan jelas, sebenarnya alasan panitia mendepak Indonesia dari kejuaraan All England sangat tidak logis, karena seluruh tim Indonesia terbukti bebas Covid,” sesal Fikri.

“Kemudian timbul dugaan diskriminasi karena hanya tim Indonesia yang didiskualifikasi, padahal kalau mau adil, seluruh ajang All England sudah terpapar, karena tampilnya pemain Indonesia yang mestinya dikarantina,” imbuh dia.

Karenanya, menurut Fikri, otorita diplomatik RI di Inggris bersama PBSI yang mendampingi tim, tetap berkewajiban untuk mengusut adanya potensi diskriminasi terhadap timnas bulutangkis RI di ajang All England 2021. “Seluruh rakyat Indonesia kecewa dengan perlakuan panitia All England dan otoritas Inggris, ini harus disampaikan ke dunia, agar tidak terulang di kemudian hari,” tutur Fikri. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/