JAKARTA - Ribuan Masyarakat Pasundan Bersatu mendeklarasikan Dukungan ke Ketua DPD La Nyalla Mattalitti untuk maju sebagai calon Presiden 2024 di Kota Bogor, Rabu (19/1/2022).
Kegiatan dihadiri sedikitnya 1.000 orang yang berasal dari masyarakat se-Jawa Barat. Masyarakat Pasundan menganggap jika LaNyalla merupakan tokoh yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia. Dukungan serupa juga terjadi di Borneo. Komintas yang mengatasnamakan Persaudaraan Borneo Gemilang mendeklarasikan Ketua DPD LaNyalla Mattalitti maju sebagai capres.
Menurut Pengamat Komunikasi Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, deklarasi itu merupakan hal lumrah dalam negara demokrasi. "Indonesia yang menganut demokrasi, rakyatnya tentu berhak untuk mendukung dan didukung sebagai calon presiden. Hal itu juga berlaku untuk LaNyalla," ujarnya kepada GoNews.co, Selasa (22/2/2022).
Hanya saja, kata Dia, dukung mendukung yang mengemuka di Indonesia kerapkali hanya dipermukaan. Hal itu terjadi karena politik mobilisasi masih dominan di tanah air. "Karena itu, banyaknya deklarasi terhadap LaNyalla bukan berarti sebagai bukti besaran dukungan terhadapnya. Bisa jadi deklarasi itu hanya diinisiasi segelintir orang tapi mereka mampu memobilisasi banyak orang. Akibatnya, deklarasi terlihat wah yang mempertontonkan seolah-olah dukungan yang besar terhadap LaNyalla," tandasnya.
Namun dukungan demikian kata Dia, tidak terlihat pada elektabilitas LaNyalla. "Praktis hasil survei dari beberapa lembaga survei yang kredibel, elektabilitas LaNyalla tidak ada sama sekali. Ini artinya, keterpilihan LaNyalla memang tidak ada," ujarnya.
Padahal kata Ritonga, LaNyalla sebagai Ketua DPD sudah berkeliling Indonesia, namun elektabilitasnya tidak terkerek sama sekali, bahkan jeblok. "Ini artinya, sosok LaNyalla memang tidak punya nilai jual untuk jadi capres," tukasnya.
Meskipun ada dukungan terhadap La Nyalla, tapi menurutnya peluangnya untuk maju capres tampaknya sangat kecil. "Perkiraan ini tentu berlaku bila capres mempersyaratkan presidential threshold 20 persen. Namun, bila MK nantinya meniadakan presidential threshold, maka peluangnya jadi capres lebih terbuka. Sebab, LaNyalla punya finansial yang cukup untuk maju sebagai capres. Namun demikian, peluang LaNyalla menurut saya memang tampaknya sangat kecil," pungkasnya.***