Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
2
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
Hukum
24 jam yang lalu
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
3
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
17 menit yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Home  /  Berita  /  Umum

Nagari Siguntur Tuo Pessel, Daerah Penghasil Gambir dengan Air Terjun Sarasah Nan Indah

Nagari Siguntur Tuo Pessel, Daerah Penghasil Gambir dengan Air Terjun Sarasah Nan Indah
Air Terjun Sarasah di Siguntur Tuo, Pesisir Selatan. (Humas/Elfi Mahyuni)
Sabtu, 16 Januari 2016 13:08 WIB
Penulis: Calva

PAINAN - Kenagarian Siguntur Tuo adalah nagari pemekaran dari Kenagarian Siguntur, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, dengan jumlah penduduknya sebanyak 1000 jiwa atau 300 Kepala Keluarga. Nagari ini memiliki banyak potensi pertanian dan pariwisata yang tidak kalah indahnya dengan lokasi wisata daerah lainnya. 

Pagi itu hari baru menunjukan pukul 06.00 wib, masyarakat Kenagarian Siguntur Tuo telah memulai aktifitasnya padahal kabut dan suhu udara yang dingin masih menyelimuti kenagarian ini.Tapi rasa dingin itu tidak menjadi penghalang masyarakat daerah ini untuk bisa beraktifitas guna meraih rezeki untuk keluarga mereka .

Kenagarian Siguntur Tuo terletak dialiran sungai Batang Tarusan dan sepanjang bukit Barisan. Potensi yang dimiliki daerah ini adalah potensi pertanian dan perkebunan,itu sebabnya masyarakat daerah ini rata ratanya menjadi petani dan buruh.Tanaman durian,gambir menjadi andalan daerah ini.

Walinagari Siguntur Tuo Jaidin menerangkan kondisi nagarinya yang rata rata penduduknya hidup dari hasil menjadi buruh gampo (Tanaman Gambir). Dengan menjadi buruh dilahan milik masyarakat mereka mendapatkan upah untuk kehidupan keluarga mereka.

Namun sekarang ini kondisi masyarakat gampo juga tidak seperti dahulu,karena mahalnya biaya produksi,biaya perawatan hingga nilai jual gambir yang tercenderung turun mengakibatkan banyak pemilik lahan yang hanya membiarkan lahan gambir mereka tidak melakukan panen bahkan banyak para pemilik lahan yang beralih fungsi lahan mereka tersebut untuk ditumbuhi dengan tanaman durian,jengkol dan lainnya.

"Sekarang ini masyarakat yang menjadi buruh tani gampo sekarang terpaksa menjadi buruh didaerah lainnya diluar Kenagarian Siguntur Tuo, padahal dahulunya kenagarian ini merupakan daerah sentral tanaman gambir," ujarnya

Lebih lanjut Jaidin menerangkan Kenagarian Siguntur Tuo juga memiliki kekayaan alam yang esektik, daerah ini memiliki sebuah kawasan air terjun yang tidak kalah indahnya dengan air terjun Bayang Sani di Kecamatan Bayang Pesel atau air Terjun Lembah Anai. Namun sayangnya kawasan ini belum diolah secara maksimal karena masih memiliki keterbatasan sarana dan prasarana .

Salah satu faktor sarana yang masih menjadi penghalang adalah Kondis jalan yang masih buruk untuk menuju kekawasan tersebut, Padahal jika kawasan ini bisa diolah secara maksmal tentunya akan menambah penghasilan bagi masyarakat yang berada tidak jauh dari kawasan tersebut.

Kawasan Air Terjun itu bernama air terjun Sarasah Siguntur, terlentak di Kampung Siguntur Tua, air terjun ini memiliki keunikan dan keindahan tersendiri.didekat air terjun ada sebuah lubuk yang bisa digunakan untuk kawasan mandi mandi. Kawasan ini bisa dijadikan sebagai kawasan artenatif untuk berlibur dengan keluarga dengan suasana alam yang masih asri.

Jarak kawasan air terjun ini dari jalan raya sekitar 2 KM namun jondisi jalan yang sudah dicor hanya sekitar 200 meter saja namun sisanya masih merupakan jalan setapak. Bahkan untuk sampai kekawasan itu harus menyeberangi 2 buah anak sungai.

"Nantinya jika kawasan ini ingin diolah ,tentunya jalan yang lancar serta jembatan untuk penyeberangan dianak sungai tersebut perlu untuk dibangun. Kita sangat yakin jika kawasan ini dikelola dan dijadikan sebagai salah satu objek kunjungan wisata tentunya masyarakat akan mendapatkan manfaatnya," lanjutnya

Jaidin menambahkan pengusulan pembangunan jalan dan jembatan untuk menuju kawasan tersebut telah diajukan ke pemerintah Kabupaten namun hingga kini belum ada realisasnya, akan tetapi pihak kenagarian telah memasukan rencana pembanguna tersebut di dalam RPJM nagari agar kedepannya bisa menjadi skala prioritas pembangunan nagari dan daerah.

"Kita sangat berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah hingga provinsi bisa mengalokasikan danaya untuk pengembangan kawasan ini, nagari berpikir kawasan air terjun Sarasah ini bisa menjadi salah satu kawasan penyangah kawasan Mandeh yang sekarang telah berkembang menjadi kawasan wisata bru," ujarnya. (Hms/Elfi Mahyuni)

Sumber:Pesisirselatankab.go.id
Kategori:Umum, Ekonomi
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77