Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
18 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
18 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
12 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
12 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
9 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Dialog Kebangsaan

Ahmad Basarah : Jatuhnya Kekuasaan Soeharto Juga Berbuntut pada 'Pengambinghitaman' Pancasila

Ahmad Basarah : Jatuhnya Kekuasaan Soeharto Juga Berbuntut pada Pengambinghitaman Pancasila
Ketua Fraksi PDiP Ahmad Basarah ditengah-tengah peserta dialog kebangsaan di Gedung Nusantara V DPR RI (foto: Daniel)
Selasa, 09 Februari 2016 17:31 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Indonesia memang sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Namun dalam hal ekonomi, hingga saat ini belum sepenuhnya bebas dari penjajahan. Terbukti dari bangun tidur hingga tidur kembali, masyarakat Indonesia banyak memakai produk dari luar negeri. Mulai dari sabun, pasta gigi, mobil hingga hand phone semuanya adalah produk luar negeri.

Praktek penjajahan dibidang ekonomi yang menimpa Indonesia, terjadi bersamaan waktunya dengan ambruknya pemerintahan Soeharto. Artinya memang ada skenario yang dijalankan untuk melanggengkan penjajahan, khususnya dibidang ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Sosialisasi Ahmad Basarah saat menggelar dialog kebangsaan bersama mahasiswa Indonesia di Gedung Nusantara V DPR RI, Selasa (09/02/2016) siang.

"Karena itu tidaklah salah bila dikatakan bahwa musuh bangsa Indonesia adalah kapitalisme. Yaitu sebuah aliran yang menurut Soekarno selalu berusaha mencari keuntungan dengan segala cara. Termasuk dengan cara-cara liberalisme dan kolonialisme," tutur Basarah yang merupakan Ketua Fraksi PDIP MPR Ri.

Menurut Basarah, selain penjajahan ekonomi, kejatuhan Soeharto juga juga berbuntut pada mengkambinghitamkan Pancasila. Terbukti setelah Soeharto lengser, Tap MPR tentang P4 juga dicabut. "Selain itu juga dihilangkannya pelajaran PMP dari kurikulum nasional. Padahal P4, itu sangat baik, karena berisi referensi sila-sila Pancasila," jelasnya.

Akibatnya, Pancasila masih tetap menjadi ideologi. Namun ideologi Pancasila adalah ideologi tanpa ruh. Karena itu Basarah sangat mengapresiasi tema Membangun visi negarawan Indonesia, seperti yang digagas Studi Kebangsaan Mahasiswa Indonesia tersebut.

"Saya ingin mengingatkan kembali, bahwa maklumat Pemerintah pada 31 agustus 1945, tentang salam merdeka. Melalui Maklumat itu sejak 1 September 1945, Sokarno mengubah salam perjuangan menjadi salam merdeka. Sampai kini maklumat tersebut kata Basarah belum dicabut, sehingga secara yuridis masih berlaku," pungkasnya.

Dari pantauan Legislatif.co (GoNews Group), Studi Kebangsaan Mahasiswa Indonesia dengan tema Membangun visi negarawan Indonesia dilaksanakan DPP Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS), dihadiri puluhan mahasiwa yang berlangsung sekitar 1 jam lebih. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/