Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
20 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
18 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
16 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
16 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Yusril: Harmonisasikan Dulu Aturanya, Jangan Biarkan Rakyat Bentrok Cari Nafkah

Yusril: Harmonisasikan Dulu Aturanya, Jangan Biarkan Rakyat Bentrok Cari Nafkah
Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra. (net)
Selasa, 22 Maret 2016 18:50 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Pemerintah wajib menjaga stabilitas sosial dan menjaga. Dan diharapkan tidak melakukan pembiaran terkait masalah transportasi online.

Hal tersebut disampaikan Yusril Ihza Mahendra terkait pandanganya atas aksi unjuk rasa yang dilakukan para sopir taxi tadi siang. "Pada intinya jangan sampai rakyat bentrok antar sesama, gara-gara memperebutkan lahan untuk mencari nafkah," ungkap Yusril, Selasa (22/03/2016).

Menurutnya bola panas saat ini berada di tangan Pemda dan Dishub DKI Jakarta. "Pemerintah Daerah jangan cepat-cepat memberikan izin beroperasinya transportasi umum walau ongkosnya lebih murah," tukasnya.

Menurutnya, antara angkutan umum konvensional dengan angkutan umum sistem baru harus diharmonisasikan terlebih dulu agar yang satu tidak merugikan yang lain.

"Ongkos transportasi umum yang baru memang lebih murah karena disubsidi oleh provider telepon selular dan penjual mobil dan motor. Sementara pengendara ojek konvensional dan supir angkutan umum konvensional menjadi tidak mampu bersaing menurunkan ongkos angkutan," papar Yusril yang merupakan bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 mendatang.

Pengendara ojek dan angkutan konvensional menurut Yusril, tidak disubsidi siapapun. Mereka bahkan harus bayar berbagai pajak dan pungutan.

"Rakyat memang diuntungkan dengan beroperasinya angkutan sistem baru karena ongkosnya lebih murah. Yang kendalikan semua ini pemilik modal besar. Rakyat kecil seperti tukang ojek dan angkutan umum konvensional tentu hidupnya makin susah. Hari ini akhirnya supir taksi konvensional demo," tukasnya lagi.

Sementara Kemenhub lepas tangan karena sebagai regulator, mereka belum membuat aturan tentang pengoperasian angkutan umum sistem baru ini. "Izin operasinya nampaknya dikeluarkan oleh Pemda. Saya usulkan agar pemerintah selesaikan dulu aturan-aturan tentang transportasi jenis baru. Harmonisasikan dulu aturan dan ajak pihak-pihak berkepentingan duduk bersama. Dengar aspirasi mereka dan pemerintah cari jalan tengahnya," tegas Yusril.

Yusril juga meyakini, akan ada jalan keluar yang adil bagi ojek dan gojek, antara taksi konvensional dan angkutan umum jenis baru tersebut. "Yang penting, pemerintah bertindak sebagai pengayom rakyat dan memberikan kesempatan pada semua tanpa merugikan suatu kelompok. Jadikan keadilan dan kepastian hukum untuk melindungi kepentingan semua pihak. Semua adalah rakyat Indonesia," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/