Banyak Pembangunan tak Tuntas, Fahri Hamzah Sebut Venue PON Riau Akibat 'Republik Mangkrak'
Penulis: Ratna Sari Dewi
"Saya sudah protes kepada lembaga penegak hukum, tidak bisa seperti itu. Proses hukum silakan lanjut, tapi pembangunan jangan dihentikan. Nasib venue PON Riau yang bernilai triliunan tersebut harusnya bisa dimanfaatkan pemerintah daerah. Tapi nyatanya mangkrak," ungkap Fahri, Selasa (29/3/2016) di Kantor Gubernur Riau.
Ia pun memberi contoh pada kasus Hambalang. Dimana, pejabat yang korupsi menerima suap kisaran Rp1 miliar sampai Rp2 miliar. Sementara, dengan dihentikannya pembangunan dapat menyebabkan kerugian negara hingga Rp2,5 triliun.
"Meributkan sensasi korupsi semiliar sampai dua miliar, padahal akibat mangkraknya pembangunan jauh menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi negara. Pembangunan seharga dua setengah miliar yang dirugikan," urainya.
Saking kecewanya, Fahri Hamzah mengibaratkan negeri ini bagaikan 'republik mangkrak'. Sejauh pengamatannya, banyak pembangunan yang mangkrak tidak terselesaikan di Indonesia dan menimbulkan kerugian yang cukup fantastis.
"Sampai saya katakan republik mangkrak, karena setiap ada kasus pasti aparat penegak hukum menghentikan pembangunan. Jangan karena gubernurnya terjerat hukum, lantas pembangunan venue PON Riau tak tuntas," tegasnya.
Ia pun akan berupaya mendudukan Plt Gubri bersama Kementerian terkait untuk membahas penuntasan venue-venue PON Riau 2012.
"Jalan keluarnya pemda harus mendesak aparat penegak hukum. Kebetulan saya juga mengkoordinir bidang olahraga, akan saya upayakan agar Plt Gubri bisa duduk bersama dengan kementerian terkait mencari jalan keluar," tutup Fahri. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |