Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
8 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
2
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
8 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
3
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
9 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
4
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
8 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
5
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
8 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
4 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Habiskan Anggaran Rp 3 Milyar, Pasar Tradisional Gedubang Aceh Seperti Bangunan Tua

Habiskan Anggaran Rp 3 Milyar, Pasar Tradisional Gedubang Aceh Seperti Bangunan Tua
Pasar Tradisional Gedubang Aceh (2/4/22016).(foto: Dedek/GoAceh.co).
Sabtu, 02 April 2016 08:47 WIB
Penulis: Dedek
LANGSA - Pasar tradisional di Gampong Gedubang Aceh, Kecamatan Langsa Baroe, yang dibangun menggunakan dana APBN Tugas Pembantuaan (TP) tahun 2013 Kementrian Perdagangan, Direktorat Jenderal Perdangan Dalam Negeri sebanyak Rp 3 miliar, kini terbengkalai dan bagaikan bangunan tua.

Pantauan GoAceh.co, Sabtu (2/4/2016), pasar tradisional yang diresmikan Wali Kota Langsa, Usman Abdullah, SE beberapa tahun yang lalu kini tidak ada lagi aktivitasnya layaknya pasar-pasar tradisional di daerah lain.

Salah seorang warga Kota Langsa, Agussalim, kepada GoAceh.co, menyebutkan, terbengkalainya pasar tradisional ini, karena pedagang menjual harga sembako dan rempah-rempah sedikit lebih mahal bila dibandingkan dengan di pusat pasar Langsa. Selain itu, sembako yang diperjual belikan di pasar tradisional itu kurang lengkap.

"Sudah harganya mahal, sembakonya juga tidak lengkap, jadi masyarakat lebih mau membeli di Pasar Langsa," ungkapnya.

Selain itu, Diskoperindag dan UKM kurang serius dalam mengelola dan mengembangkan pasar tradisional tersebut. Seharusnya, dinas tersebut lebih peka dalam upaya pengembangan pasar tradisional yang pembangunannya telah menghabiskan anggaran miliaran rupiah. (ddk)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/