Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
2
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
4 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
4 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
4 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
3 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
3 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Home  /  Berita  /  GoNews Group

PT Hutama Karya Tak Bayar Upah, Pekerja Ancam Segel Bangunan Asrama IAIN Langsa

PT Hutama Karya Tak Bayar Upah, Pekerja Ancam Segel Bangunan Asrama IAIN Langsa
Para pekerja saat menggelar aksi protes di depan gedung asrama IAIN Langsa.
Selasa, 03 Mei 2016 19:07 WIB
Penulis: Dedek

LANGSA - Puluhan pekerja menuding PT Hutama Karya belum membayar upah mereka dalam pekerjaan pembangunan gedung asrama putri Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa, yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah.

Puluhan pekerja itu pun mengancam akan menyegel penggunaan bangunan asrama putri IAIN tersebut, sampai pihak rekanan atau yang bertanggungjawab membayar sisa upah mereka.

“Pembangunan gedung ini sudah selesai kami kerjakan, tapi sisa upah kami sampai sekarang belum dibayarkan. Kami tidak tahu harus meminta pada siapa, karena pihak subkon rekanan PT Hutama Karya kabarnya sudah lari. Maka hari ini kami protes dengan cara seperti ini,” kata Wiwit, selaku kepala tukang pembangunan gedung asrama IAIN Langsa kepada wartawan, Selasa (3/5/2016).

Dikatakannya, terkait pembangunan gedung tersebut dan belum dibayarnya sisa upah kerja, pihaknya saat ini menanggung kerugian mencapai ratusan juta rupiah dengan rincian, untuk kepala bangunan yang belum terbayarkan sekitar Rp72 juta.

Kemudian untuk pemborong gypsum/plafon sebesar Rp78 juta dan pemborong jerjak besi, lebih kurang Rp87 juta. "Jumlah inilah yang kami tuntut sebagai hak kami yang belum dibayarkan,” kata Wiwit.

Sementara itu pihak subkon PT Hutama Karya, Saiful Bahri belum bisa dikonfirmasi terkait prihal tersebut. Pasalnya yang bersangkutan tidak berada di lokasi dan tidak diketahui keberadaannya sejak beberapa minggu terakhir. (ddk)

Editor:Ridwan Iskandar
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/