BKD Harus Evaluasi Kinerja Anggota DPRK Aceh Selatan

TAPAKTUAN – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan disebutkan minim kegiatan menjadi sorotan di kalangan masyarakat. Informasi itu merebak ke permukaan atas komentar kalangan dewan di media masa.

Teuku Mudasir, mantan anggota legislatif yang juga Ketua DPD II Golkar Aceh Selatan kepada GoAceh, Jumat (27/5/2016) kemarin menyebutkan, sebenarnya tidak ada istilah di DPRK minim kegiatan. Kecuali oknum itu sendiri yang malas atau tidak kreatif melaksanakan tugas untuk mengakomudir agenda kerja dan menyahuti aspirasi rakyat, termasuk melayani pengaduan masyarakat.

“Indikasi ada oknum melalaikan tugas atau malas, dapat dilihat dari daftar hadir rapat-rapat dan absensi harian. Jika informasi ini benar adanya, maka Badan Kehormatan Dewan (BKD) harus melakukan evaluasi dan memperbaiki kinerja dewan Aceh Selatan agar tidak menjadi cemoohan. Ini sudah menjadi kewenangan dan tanggung jawab BKD,” ungkap T Mudasir.

Terkait komentar anggota DPRK Aceh Selatan dari PDI Perjuangan, Alja Yusnadi di salah satu media yang menyatakan belakangan ini pihaknya tidak bekerja apa-apa alias “menganggur” serta datang ke kantor ngobrol-ngobrol, turut diamini Hadi Surya legislator dari partai Gerindra. Ia mengaku tidak semua anggota dewan nganggur dan bersikap seperti itu.

“Realitanya memang demikian. Tolok ukurnya, jika ada pembahasan terkait tugas kelembagaan yang dibahas sampai malam hari yang tinggal hanya beberapa orang. Ini membuktikan ada oknum hanya menikmati gaji tetapi kurang efektif bekerja,” imbuh Hadi Surya saat diminta tanggapannya melalui sambungan seluler.

Ketua BKD Zamzami yang dikonfirmasi menyatakan pihaknya akan mengevaluasi kinerja anggota dewan yang kurang kreatif. Saat ini pihaknya bersama anggota dewan lain sedang merampungkan pembahasan LKPj Bupati Aceh Selatan tahun anggaran 2015 dan beberapa agenda lain.

“Apabila LKPj Bupati dan Pansus selesai dilaksanakan. Saya akan mengevaluasi kinerja dewan terutama menyangkut kehadiran dalam rapat-rapat. Saya perkirakan ada 20 persen anggota dewan yang kurang aktif. Dugaan ini tentunya mengacu kepada absensi dan daftar hadir anggota dewan di setiap kegiatan dan hari kerja, kecuali dinas luar kota (DL),” terangnya.