Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
22 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
21 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
21 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
6
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Umum
17 jam yang lalu
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Home  /  Berita  /  Hukum

Ancaman Serius TNI untuk Pelaku Pembakar Lahan dan Hutan Riau, 'Mereka Bakar Kita Bakar Balik! Kalau Ketemu Kita Comot'

Ancaman Serius TNI untuk Pelaku Pembakar Lahan dan Hutan Riau, Mereka Bakar Kita Bakar Balik! Kalau Ketemu Kita Comot
Pasukan gabungan bakar habis gubuk bersolar cell di dalam area TNTN yang terbakar (Foto: Satgas)
Selasa, 05 Juli 2016 15:41 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Komandan Pangkalan Udara (Lanud) TNI-AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma Henri Alfiandi dibuat kesal atas ulah pelaku pembakaran lahan dan hutan di Riau yang faktanya masih berani 'bermain api' sehingga memicu kebakaran hebat, bahkan salahsatunya Taman Nasional Tesso Nilo, di Kabupaten Pelalawan.

Ia pun langsung mengintruksikan prajuritnya turun ke Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) melakukan penyelidikan via udara. Hasilnya mengejutkan, ditemukan pondok yang ditenggarai milik pelaku, persis di tengah hutan yang sebagian sudah gosong menghitam akibat terbakar.

"Pasukan gabungan dari TNI, Polri dan BPBD meluncur ke sana, tahu fakta apa yang kita dapati di TNTN yang terbakar itu, ada jerigen bahan bakar (BBM), bahkan pondokannya pakai solar cell," geram Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma Henri, Selasa (5/7/2016) siang.

"Pesan kita buat pembalak dan pembakar lahan, mereka bakar (lahan) kita bakar balik (pondoknya). Kita bersihkan agar tidak bisa dipakai lagi. Ini harus tegas, dan kita pasukan gabungan harus solid dan berupaya sesuai aturan," ancam dia buat pelaku pembakar lahan ini.

Henri merasa ganjil, sebab area TNTN itu suudah kosong ketika pasukan gabungan tiba, Selasa siang tadi. "Seperti sudah tahu (didatangi, red). Kita buru dan berputar-putar, semua kosong. Padahal pondok rumah tersebut masih hangat dan tersisa jejak baru ditinggalkan," bebernya.

Bahkan setelah berpatroli hampir di radius seluas 5 km, tetap saja tak satu orang pun ditemukan. "Kita akan patroli terus di TNTN. Kalau ketemu mereka (pembakar lahan, red) kita comot. Siapapun terduga pembakar kita comot, nggak salah kita kan?," yakin Marsma Henri.

"Feeling saja, di sana (TNTN) terorganisasi dan sistematis perambahannya. kita lihat besok, apakah masih ada pembakaran di TNTN atau tidak, kalau ada laporan (lagi), kita datangi, bila perlu kita kerahkan personil gabungan lebih banyak lagi," pungkasnya. ***

Ia pun langsung mengintruksikan prajuritnya turun ke Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) melakukan penyelidikan via udara. Hasilnya mengejutkan, ditemukan pondok yang ditenggarai milik pelaku, persis di tengah hutan yang sebagian sudah gosong menghitam akibat terbakar.

"Pasukan gabungan dari TNI, Polri dan BPBD meluncur ke sana, tahu fakta apa yang kita dapati di TNTN yang terbakar itu, ada jerigen bahan bakar (BBM), bahkan pondokannya pakai solar cell," geram Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma Henri, Selasa (5/7/2016) siang.

"Pesan kita buat pembalak dan pembakar lahan, mereka bakar (lahan) kita bakar balik (pondoknya). Kita bersihkan agar tidak bisa dipakai lagi. Ini harus tegas, dan kita pasukan gabungan harus solid dan berupaya sesuai aturan," ancam dia buat pelaku pembakar lahan ini.

Henri merasa ganjil, sebab area TNTN itu suudah kosong ketika pasukan gabungan tiba, Selasa siang tadi. "Seperti sudah tahu (didatangi, red). Kita buru dan berputar-putar, semua kosong. Padahal pondok rumah tersebut masih hangat dan tersisa jejak baru ditinggalkan," bebernya.

Bahkan setelah berpatroli hampir di radius seluas 5 km, tetap saja tak satu orang pun ditemukan. "Kita akan patroli terus di TNTN. Kalau ketemu mereka (pembakar lahan, red) kita comot. Siapapun terduga pembakar kita comot, nggak salah kita kan?," yakin Marsma Henri.

"Feeling saja, di sana (TNTN) terorganisasi dan sistematis perambahannya. kita lihat besok, apakah masih ada pembakaran di TNTN atau tidak, kalau ada laporan (lagi), kita datangi, bila perlu kita kerahkan personil gabungan lebih banyak lagi," pungkasnya. ***

Kategori:Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/