Takbir Keliling 'Oncor', Tradisi Kuno Yang Kembali Hidup di Batang
Penulis: Muslikhin Effendy
Tradisi ini biasanya diadakan setiap perayaan hari besar Islam khusunya pada malam Idul Fitri dan Idul adha. Namun seiring perkembangan zaman, tradisi ini nyaris punah dan tak pernah diadakan lagi.
Namun tahun ini beberapa desa seperti yang ada di Kecamatan Bandar dan Kecamatan Wonotunggal, kembali menghidupkan tradisi nenek moyang tersebut. Dari pantauan GoNews.co, ada beberapa desa yang mulai melakukan pawai Oncor seperti Desa Pesalakan, Desa Bandar, Desa Maron, dan Desa Gringging Sari.
Di Desa Gringging Sari sendiri pawai Oncor atau takbir keliling menggunakan obor bambu ini sudah hampir belasan tahun ditiadakan. Namun dengan semangat mengembalikan tradisi dan syiar Islam, acara tersebut kembali digelar dalam rangka memperingati malam Idul Fitri 1437 H/2016.
Ketua Panitia Mustafid kepada GoNews.co menjelaskan, tradisi ini kembali digelar dengan melibatkan para remaja masjid serta anak-anak usia sekolah dari Madrasah Ibtidaiyah, serta beberapa kalangan orang tua.
"Setelah belasan tahun, kita berinisiatif untuk menghidupkan tradisi yang sudah hampir punah. Harapan kami kedepan acara serupa bisa dilaksanakan kembali dan bertambah meriah," harap Mustafid, Selasa (05/07/2016) malam.
Panitia lainya Khoiruddin juga menjelaskan, rute yang dipilih adalah mengelilingi kampung mulai dari Balai Desa Gringging Sari sampai ke beberapa dusun sekitar seperti Ujung Sari. "Karena kita melibatkan beberapa anak-anak maka dipilih rute yang terdekat. Disamping itu para peserta juga diwajibkan jalan kaki alias tidak boleh mengendarai kendaraan apapun termasuk roda dua," jelasnya.
Antusias masyarakat terlihat cukup banyak, terbukti ratusan peserta memenuhi jalanan di desa tersebut. Kata Khoiruddin, masyarakat antusias karena selain bertakbir keliling, acara juga ditutup dengan pesta kembang api di Lapangan Balai Desa Gringging Sari. (***)
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Jawa Tengah |