Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
24 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
23 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
23 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
4
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
21 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
5
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
5 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
6
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Lurah di Duri Risau, Warganya yang Mudik Tidak Kembali Lagi

Lurah di Duri Risau, Warganya yang Mudik Tidak Kembali Lagi
ilustrasi
Kamis, 07 Juli 2016 15:40 WIB
Penulis: Ira Widana
DURI - Banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi terhadap buruh di Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau sejak dua bulan lalu membuat banyak penduduk yang mengajukan surat pindah ke luar daerah, yakni Sumatera Barat.

Hal itu diakui oleh sejumlah Lurah di Kecamatan Mandau. Seperti yang dikatakan Lurah Balik Alam, Fitrianita Eka Putri saat dikonfirmasi GoRiau.com, Kamis (7/7/2016). Selama bulan Ramadan saja banyak warganya yang sudah mudik alias pulang kampung. Namun apakah mereka akan kembali lagi atau tidak itu yang masih di ragukan sampai saat ini.

"Karena PHK ini, banyak warga kita yang mengajukan pindah. Mereka putus asa bertahan di Duri, karena sulitnya mencari pekerjaan di Duri saat ini. Sejak dari awal puasa kemarin setiap hari itu selalu ada yang mengajukan surat pindah ke Sumatera Barat (Sumbar). Rata-rata yang mudik ini mereka yang tinggalnya mengontrak dan memang rumahnya tidak penuh perabot, kalau tetangganya bilang, mungkin tidak kembali lagi," kata Fitri.

Namun Lurah yang satu ini ternyata tidak mau begitu saja memberikan surat pindah kepada warganya dengan alasan belum tentu juga ditempat yang baru nanti warganya bisa langsung bekerja, sementara biaya untuk pindah total dan membawa seluruh anggota keluarga itu tidak sedikit uangnya.

"Kalau pindah total itu kan biayanya besar, jika memang sudah pasti dapat bekerja disana, dan rasanya sudah aman untuk pegangan serta kebutuhan keluarga, baru kita keluarkan surat pindah. Tetapi kalau belum pasti dapat pekerjaan, warga itu kita suruh pikir-pikir dulu, jangan menyesal dikemudian hari," ujar Fitri lagi yang mengaku peduli dengan warganya.

Demikian juga halnya dengan catatan di Kelurahan Air Jamban. Setiap hari warga yang datang ke pelayanan rata-rata mengurus surat pindah.

"Mereka pindah seperti sudah yakin akan mendapat pekerjaan baru di Sumbar. Makanya mengajukan surat pindah itu seluruh anggota keluarganya dibawa," kata Kasi Tata Pemerintah, Kelurahan Air Jamban, Kasmari.***

Kategori:Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/