Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
23 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
24 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
4
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
10 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
5
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
9 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
6
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
8 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hati-hati!!! Virus Zika Diduga ada di Sumut

Hati-hati!!! Virus Zika Diduga ada di Sumut
Ilustrasi.
Rabu, 31 Agustus 2016 19:09 WIB
Penulis: Fatih Al Rizki
MEDAN - Praktisi Kesehatan Sumatera Utara, dr Umar Zein, menduga, Virus Zika ada di provinsi ini, mengingat vektor penularnya (aedes aeghipty) juga sama. Bahkan, Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek mengonfirmasi bahwa virus ini sudah masuk dan menjangkiti Suku Anak Dalam, Jambi. Namun, dirinya belum dapat memastikan berapa warga yang
sudah terjangkiti.

Umar Zein menerangkan, gejala yang ditimbulkan virus ini seperti demam, nyeri sendi dan kemerahan pada kulit. "Virus Zika ini merupakan virus baru dari golongan flavivirus yang menimbulkan penyakit pada manusia. Kasus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes pertama sekali diisolasi dari darah monyet di Uganda tahun 1947,” ungkap Umar
Zein, Rabu (31/8/2016).

Umar Zein juga menjelaskan, pada tahun 2007 lalu, virus ini menyebar di Yap Island Micronesia, kemudian menyebar lagi ke beberapa Negara di Oceania, sebelum sampai di Amerika melalui Pulau Easter.

Kemungkinan, kata dia, virus ini sudah sampai ke negara lain, termasuk Indonesia, melalui perpindahan penduduk yang tinggi antar negara, serta vektor penular nyamuk aedes aegypti yang memang banyak terdapat di Indonesia.

“Baru-baru ini di Jambi juga ditemukan Virus Zika. Waktu itu, ada penelitian tentang demam yang difokuskan dengue (demam berdarah). Saat diperiksa, baru diketahui bahwa warga positif Virus Zika,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan ini juga menduga hal yang sama bisa saja terjadi di Sumatera Utara. "Yang perlu (itu adanya) perangkat diagnostik di laboratorium dan rumah sakit, agar bisa dibedakan secara dini (seperti apa Virus Zika) dengan DBD," jelasnya.

Sebab, kata Umar kembali, gejala virus ini hampir sama dengan demam berdarah dengue (DBD) dan ditularkan dengan nyamuk yang sama pula. "Itu perlu diantisipasi. Meskipun virus ini tergolong tidak mematikan, tetapi dampak penularan ke janin bagi ibu hamil yang terinfeksi, tergolong fatal. Sebab, bayi akan cacat seumur hidup," tegasnya.

Dirinya juga menyarankan agar pemerintah Indonesia sudah saatnya melakukan penelitian untuk mencari obat dari virus ini. "Kalau pemerintah mau, bisa saja," tutupnya.

Editor:Arif
Kategori:Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/