Nelayan Kumpulkan Uang Sendiri Atasi Jalan Abrasi
Penulis: Jamaluddin Idris
"Uang itu kami pergunakan untuk membeli tanah timbun dan karung. Tanah kami bungkus karung lalu kami letak sebagai penahan jalan. Ternyata hanya bertahan seminggu saja," kata Keuchik Gampong Meunasah Sagoe, Sulaiman kepada GoAceh, Rabu (31/8/2016).
Sulaiman menuturkan, jalan yang dimaksud merupakan satu-satunya jalan alternatif bagi nelayan desa itu yang tiap harinya digunakan untuk menembus perahu mereka. Semakin hari, jalan tersebut kian parah terkikis air laut. Jika jalan itu putus total, nelayan tidak bisa melaut sama sekali.
Selain jalan, kata Sulaiman, puluhan hektar lahan tambak warga di desa itu juga terkikis air laut. Menurutnya, setiap tahun kikisan air laut semakin mendekati pemukiman warga. Banyak penduduk desa memindahkan rumah mereka karena khawatir pemukiman mereka akan terus terkikis hingga meluas.
"Beberapa bulan lalu pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Aceh Utara pernah turun ke lokasi dan berjanji akan segera mengatasinya, namun hingga sekarang belum ada perbaikan," imbuh Sulaiman.
Secara terpisah, Kepala BPBD Aceh Utara, Munawar mengatakan, usulan untuk mengatasi abrasi jalan dan lahan tambak warga di desa itu sudah dikirim ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat.
"Namun hingga sekarang belum ada titik temu, karena untuk mengatasinya membutuhkan anggaran yang sangat besar," kata Munawar saat dihubungi GoAceh.
Kategori | : | GoNews Group, Umum |