Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
2
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
23 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
3
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
4
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
23 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
5
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
24 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
6
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Penelusuran Jejak Hilangnya Prajurit

Pangdam: Sebelum Meninggal, Pratu Wahyudi Berteriak 'Allahu Akbar' Setelah Berjalan 1 Km di Atas Sisa Kebakaran Gambut

Pangdam: Sebelum Meninggal, Pratu Wahyudi Berteriak Allahu Akbar Setelah Berjalan 1 Km di Atas Sisa Kebakaran Gambut
Pangdam Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewik Pusung berada diatas rimbunan rumput bekas ditemukan jenazah almarhum Pratu Wahyudi di Desa Labuhan Tangga Besar.
Rabu, 31 Agustus 2016 22:53 WIB
Penulis: Amrial
BAGANSIAPIAPI - Wafatnya Pratu Wahyudi saat aksi pemadaman kebakaran lahan di Kepenghuluan Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir, Riau menyisakan pengalaman pahit bagi tim pemadam. Peristiwa itu harus menjadi evaluasi menyeluruh bagi upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Riau.

Hal itu diungkapkan Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewik Pusung saat datang ke Rokan Hilir, Rabu (31/8/2016) guna meninjau sekaligus mengevaluasi strategi pengendalian kebakaran lahan dan hutan di Riau.

''Walaupun kedatangan saya agak terlambat, namun tujuan kita ingin melepaskan rasa sedih sekaligus mengevaluasi apa yang harus kita lakukan untuk prajurit kita,'' kata L.Pusung, Rabu (31/8/2016).

Bersama rombongan yang didampingi Wakil Bupati Rohil, Jamiluddin, Pangdam mencoba menelusuri jejak jejak ditemukannya almarhum Pratu Wahyudi. Ia berjalan hampir lebih lebih kurang satu kilometer di atas sisa pembakaran lahan gambut dan akar pohon liar yang melintang di atas tanah. Dari lokasi ditemukannya jenazah Pratu Wahyudi, dia menduga korban sudah berusaha lari dan menyelamatkan diri dari kepungan asap.

Ia menyebutkan, karena berada di tengah hutan, korban sempat meminta pertolongan dengan mencoba menghubungi rekannya melalui seluler. Malangnya, lokasi tempat korban, berada di tengah rimbunan lalang. Apalagi, korban sudah kehilangan arah dan hanya bisa melihat pohon besar sekitar 500 meter dari tempat dia berada.

Mengingat kondisi badannya yang sudah terbakar, korban hanya bisa pasrah dan hanya terdengar teriakan ''Allahu Akbar!''. Setelah itu, ia putus komunikasi dengan rekannya .

''Terus terang, kejadian kemarin itu, almarhum berusaha keras untuk keluar dari lokasi kebakaran dengan berlari sejauh mungkin. Untuk kedepan, kita akan evaluasi dan setiap masuk hutan harus terdiri enam orang dalam satu tim. Kita harus tetapkan standar operasi,'' cetus jenderal bintang dua itu. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/