Pangdam: Sebelum Meninggal, Pratu Wahyudi Berteriak 'Allahu Akbar' Setelah Berjalan 1 Km di Atas Sisa Kebakaran Gambut
Penulis: Amrial
Hal itu diungkapkan Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewik Pusung saat datang ke Rokan Hilir, Rabu (31/8/2016) guna meninjau sekaligus mengevaluasi strategi pengendalian kebakaran lahan dan hutan di Riau.
''Walaupun kedatangan saya agak terlambat, namun tujuan kita ingin melepaskan rasa sedih sekaligus mengevaluasi apa yang harus kita lakukan untuk prajurit kita,'' kata L.Pusung, Rabu (31/8/2016).
Bersama rombongan yang didampingi Wakil Bupati Rohil, Jamiluddin, Pangdam mencoba menelusuri jejak jejak ditemukannya almarhum Pratu Wahyudi. Ia berjalan hampir lebih lebih kurang satu kilometer di atas sisa pembakaran lahan gambut dan akar pohon liar yang melintang di atas tanah. Dari lokasi ditemukannya jenazah Pratu Wahyudi, dia menduga korban sudah berusaha lari dan menyelamatkan diri dari kepungan asap.
Ia menyebutkan, karena berada di tengah hutan, korban sempat meminta pertolongan dengan mencoba menghubungi rekannya melalui seluler. Malangnya, lokasi tempat korban, berada di tengah rimbunan lalang. Apalagi, korban sudah kehilangan arah dan hanya bisa melihat pohon besar sekitar 500 meter dari tempat dia berada.
Mengingat kondisi badannya yang sudah terbakar, korban hanya bisa pasrah dan hanya terdengar teriakan ''Allahu Akbar!''. Setelah itu, ia putus komunikasi dengan rekannya .
''Terus terang, kejadian kemarin itu, almarhum berusaha keras untuk keluar dari lokasi kebakaran dengan berlari sejauh mungkin. Untuk kedepan, kita akan evaluasi dan setiap masuk hutan harus terdiri enam orang dalam satu tim. Kita harus tetapkan standar operasi,'' cetus jenderal bintang dua itu. ***
Kategori | : | GoNews Group, Riau, Peristiwa |