Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
24 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
19 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
19 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
6
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gerbang Mapolda Riau Diwarnai Unjuk Rasa Terkait Keputusan SP-3 Perusahaan 'Biang Asap'

Gerbang Mapolda Riau Diwarnai Unjuk Rasa Terkait Keputusan SP-3 Perusahaan Biang Asap
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Toni Hermawan tampak memediasi massa pengunjuk rasa dari HMI Badko Riau-Kepri yang berdemo di Mapolda, Senin siang (Foto: Chairul Hadi)
Senin, 05 September 2016 11:31 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Riau-Kepri menggelar demonstrasi di Mapolda Riau, Senin (5/9/2016) siang. Dengan membawa berbagai spanduk massa mendesak agar Polri menyelesaikan polemik penegakkan hukum kasus kebakaran lahan di Riau.

Aksi unjuk rasa kembali menghiasi gerbang Mapolda Riau. Kali ini gelombang massa dari HMI ambil bagian, mendesak aparat penegak hukum supaya tidak main-main dalam menyelidiki kasus kebakaran lahan yang belasan tahun melanda Riau, termasuk soal dihentikannya penyidikan (SP-3) oleh Polda Riau.

"Kami minta polisi agar mencabut Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP-3) terhadap korporasi pembakar lahan dan hutan. Tuntutan kedua, segera evaluasi para petinggi Polda Riau soal beredrnya foto kongkow-kongkow," teriak koordinator aksi, Wiriyanto Aswir.

Tidak main-main, pengunjuk rasa juga mengancam akan meminta Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi, red) supaya memerintahkan untuk mengusut indikasi adanya dugaan permainan antara polisi dan perusahaan, yang mereka sinyalir sebagai biang asap di Riau, lantaran lahan mereka terbakar hebat waktu lalu.

"Tindak dengan tegas. Jika tidak, kami akan melaporkan langsung ke Pak Presiden, Jokowi. Jangan sampai ada penegak hukum berpihak dengan korporasi, cukong dan oknum di balik perusahaan yang terlibat membakar hutan dan lahan," sambung Aswir dengan pengeras suara.

Menurut mereka, dengan dikeluarkannya SP-3, sudah menyakiti hati masyarakat Riau. "Terutama masyarakat yang jadi korban asap. Hutan dan alam dirusak, masyarakat terkena penyakit. Kebijakan ini tidak berlaku adil bagi para korban," singkat koordinator aksi.

Demontrasi ini mendapat pengawalan ketat dari kepolisian. Bahkan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Toni Hermawan turun langsung menghadapi pendemo untuk memediasi tuntutan tersebut. Setengah jam menggelar unjuk rasa, massa pun membubarkan diri dengan tertib.

Sebelumnya, Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto menegaskan bahwa pihaknya akan terbuka soal putusan SP-3 ini. "Jika ada pihak yang masih keberatan soal SP-3, silahkan ajukan Praperadilan, semua ada mekanismenya," kata dia.

Pernyataan ini juga sama dengan yang disampaikan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian saat berada di Riau, waktu lalu. Saat itu Tito menjawab soal Praperadilan pasca kebijakan SP-3 terhadap 15 perusahaan di Riau yang sebelumnya terindikasi terjadi kebakaran lahan dan hutan (Karlahut). ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/