Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
18 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
15 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
15 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
16 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Pasca Matinya Gajah Liar di Lokasi HTI Arara Abadi

WWF Riau Sesali Pemilik Lahan Konsesi Kurang Memperhatikan Keberadaan Satwa Liar di Wilayahnya

WWF Riau Sesali Pemilik Lahan Konsesi Kurang Memperhatikan Keberadaan Satwa Liar di Wilayahnya
Beberapa kondisi gajah liar mulai dari sakit hingga mati di wilayah HTI Arara Abadi Distrik 2, Kecamatan Pinggir.
Jum'at, 09 September 2016 15:26 WIB
Penulis: Ira Widana
DURI - Matinya Gajah liar di kawasan HTI Arara Abadi Distrik II Duri Jalan Gajah Mada KM 41, Desa Tasik Serai, Kecamatan Pinggir, Bengkalis, Riau mendapat sorotan dari berbagai pihak. Bagaimana tidak, satwa yang harusnya dilindungi itu malah dibiarkan mati sia-sia tanpa di perhatian oleh pemilik lahan konsesi tersebut.

"Kalau sudah mati, lalu pemilik lahan baru tanggap menurunkan alat berat, itu sama saja dengan tidak penting. Harusnya kematian gajah itu bisa dihindari jika memang pemilik lahan konsesi itu benar-benar serius menjaga dan memperhatikan satwa-satwa liar yang ada di wilayahnya," kata Safri, Mahasiswa UR, pemerhati lingkungan kepada GoRiau.com, Jumat (9/9/2016).

Masih masalah yang sama, Humas WWF Riau, Syamsidar saat dikonfirmasi juga mengatakan hal yang tidak jauh berbeda dari Mahasiswa tersebut.

"Pemilik konsesi harus lebih aktif dalam perlindungan satwa langka diantaranya gajah Sumatera, karena menurut monitoring kami 75 persen habitat gajah justru berada di kawasan konsesi. Yang berarti ancaman terhadap mereka juga sangat tinggi karena habitat mereka bukan berada di dalam kawasan konservasi," ujar Samy sapaan sehari-harinya.

Menurut Samy, pemegang konsesi juga harus menerapkan praktik pengelolaan yang lebih baik, diantaranya memperhatikan satwa dan aktif dalam mencegah terjadinya ancaman ataupun kematian terhadap satwa liar yang dilindungi ini.

"Populasi gajah ini grafiknya bisa saja menurun. Saat ini tercatat untuk jumlah gajah yang berada di Giam Siak Kecil tinggal 20 ekor, sedangkan yang di kantong Balai Raja ada sekitar 30-35 ekor," tutupnya.***

Kategori:Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/