"Saya siap datang dimanapun kongres dilaksanakan, asalkan masih di Indonesia," ungkap Moeldoko kepada GoNews.co, di kediamannya, kawasan Terusan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016).
Meldoko bersilaturahmi dengan kalangan media, sekaligus bersama-sama menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia dengan Thailand dalam lanjutan Turnamen AFF U-19 yang berlangsung di Vietnam.
Didampingi sejumlah tim suksesnya, termasuk tokoh senior sepakbola nasional, Subardi, Moeldoko yang menjabat Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015 mencoba menjaring masukan dari media perihal persepakbolaan nasional.
PSSI, kata Moeldoko, harus diurus atau dikelola secara profesional, oleh karena itu pula pengurusnya sebaiknya bisa benar-benar meluangkan waktu. "Kita harus meluangkan waktu," katanya.
Menurut pria kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 ini, tempat Kongres Pemilihan PSSI 2016 sebaiknya tak perlu dipermasalahkan. "Dimanapun kongres digelar, semua harus siap, termasuk para pemilik suara atau voters. Voters memilih figur, bukan tempat kongres," tandasnya.
PSSI menetapkan Kongres Pemilihan Exco 2016-2021 di Makassar, Sulsel, pada 17 Oktober 2016. Namun, Kantor Menpora mengirim surat kepada PSSI dengan menyebut memberikan rekomendasi pelaksanaan kongres bila digelar di Yogyakarta. Surat yang diterbitkan 9 September 2016 itu ditandatangani Menpora Imam Nahrawi.
Surat itu menumbulkan protes dari sebagian stakeholders sepakbola nasional. Mereka menyebut surat itu merupakan sebuah intervensi pemerintah yang bisa menyebabkan Indonesia terkena sanksi FIFA mengingat penentuan tempat kongres sepenuhnya wewenang PSSI.
Terakhir, Menpora Imam Nahrawi menyatakan bahwa surat tersebut hanya berupa saran saja. ***
