Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
21 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
21 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
4
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
20 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
5
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
6
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
21 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Honor Pendamping Desa Macet, DPD RI Fachrulrazi: Kemendes Harus Cari Solusi

Honor Pendamping Desa Macet, DPD RI Fachrulrazi: Kemendes Harus Cari Solusi
Ilustrasi
Sabtu, 17 September 2016 07:01 WIB
Penulis: Jamaluddin Idris
LHOKSUKON - Wakil Ketua Komite I, DPD RI asal Provinsi Aceh Fachrurrazi mendesak Kementerian Desa (Kemendes) agar segera membahas masalah honorarium pendamping desa yang sejak tiga bulan terakhir belum direalisasikan.

"Kemendes harus segera mencairkan gaji pendamping dan tenaga ahli desa untuk memaksimalnya seluruh program berjalan sesuai dengan perencanaan. Jangan nanti programnya gagal pendamping dan tenaga ahli yang disalahkan," kata Fachrulrazi kepada GoAceh, Jumat (16/9/2016).

Persoalan tersebut, kata dia, pernah dipertanyakan dalam rapat kerja Komite I DPD RI dengan Menteri Desa di Jakarta pada Selasa (13/9/2016) lalu.

"Dalam rapat itu, kita sampaikan bahwa ada 21 ribu pendamping desa dan tenaga ahli yang sudah tiga bulan terakhir terhitung sejak Juni hingga Agustus belum menerima honorarium mereka," ujar mantan Juru Bicara (Jubir) Partai Aceh (PA) itu.

Menurutnya, Kemendes selaku peminjam uang ke World Bank hingga saat ini belum merampungkan persyaratan administrasi untuk meminjam uang ke World Bank, sehingga anggaran untuk pendamping desa dan tenaga ahli terpaksa ditunda oleh World Bank.

"Saya meminta Kemendes untuk segera membahas masalah ini dengan seluruh stakeholder yaitu Kemenkeu, Kemendagri, Bappenas dan BPKP," harapnya.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Pemerintahan, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/