Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
18 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
3
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
18 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
19 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Seorang Penumpang Meninggal Saat Perjalanan Jakarta-Australia, Ini Jawaban Garuda Indonesia

Seorang Penumpang Meninggal Saat Perjalanan Jakarta-Australia, Ini Jawaban Garuda Indonesia
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (istimewa)
Minggu, 16 Oktober 2016 14:53 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Seorang penumpan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-716 pada hari Sabtu (15/10/2016). Dinyatakan wafat di dalam pesawat saat perjalanan dari Jakarta-Melbourne Australia.

Sehubungan dengan kejadian wafatnya salah satu penumpang tersebut, Manajemen Garuda Indonesia menjelaskan, bahwa penerbangan GA-716 Jakarta - Melbourne tanggal 15 Oktober 2016 dengan pesawat Airbus A330 lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 22.30 WIB. Sekitar satu jam setelah lepas landas, penumpang bernama Lukman Susanto (66 thn) pergi ke kamar kecil, dan kemudian menyampaikan keluhan berupa sakit di bagian dada dan sesak nafas.

Istri penumpang, Lynna Jusuf, kemudian menyampaikan informasi kepada awak kabin, dan meminta diberikan bantuan oksigen kepada suaminya.

"Awak kabin segera melaporkan situasi kepada Pilot in Command (PIC) yang segera mengumumkan kepada seluruh penumpang apabila ada dokter atau tenaga medis yang berada pada penerbangan tersebut untuk membantu kondisi oenumpang. Saat itu, hanya ada satu penumpang yang berprofesi sebagai perawat dan bersedia membantu," ujar juru bicara Garuda Indonesia Benny Butarbutar kepada GoNews.co, melalui surat elektroniknya, Minggu (16/10/2016)

Setelah itu kata dia, perawat tersebut memberikan pertolongan berupa oksigen kepada penumpang dan kemudian memindahkannya ke kursi lain agar dapat merebahkan tubuh penumpang tersebut sehingga dapat beristirahat. Penumpang perawat kemudian membantu memeriksa penumpang yang sakit tersebut, dan memberikan obat pribadi yang ternyata juga dibawa penumpang tersebut.

"Penumpang kemudian menyatakan merasa lebih baik dan mengatakan "feel better" sehingga tidak melanjutkan penggunaan oksigen. Sekitar satu jam berselang kemudian, awak kabin yang bertugas mendampingi penumpang tersebut menyampaikan bahwa kondisi penumpang memburuk. Melihat situasi tersebut, perawat segera memberikan bantuan pernapasan kepada penumpang," tukasnya.

Pada saat itu kata Benny, Pilot pesawat sempat menawarkan opsi pendaratan darurat namun karena kondisi penumpang tiba-tiba menjadi sangat kritis. Kemudian datang salah satu penumpang yang mengaku sebagai dokter, dan segera membantu memeriksa kondisi penumpang tersebut. Namun tidak lama setelah memeriksa penumpang. Dokter tersebut menyatakan pasien meninggal dunia.

"Sesuai dengan prosedur yang ada, pilot segera melaporkan kejadian tersebut ke petugas darat melalui radio, untuk mempersiapkan prosedur penanganan penumpang meninggal sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Australia. Begitu pesawat mendarat dan parkir di Melbourne, sejumlah petugas darat Garuda Indonesia beserta dengan pihak kepolisian Australia dan otoritas Bandara beserta keluarga penumpang sudah menunggu untuk dilakukan pemeriksaan. Pintu pesawat dibuka, lalu para petugas tersebut masuk ke pesawat, dan pintu pesawat ditutup kembali guna proses pemeriksaan," bebernya.

Setelah proses pemeriksaan selesai, seluruh penumpang dipersilakan turun dari pesawat, baru kemudian penumpang yang meninggal diturunkan dari pesawat oleh petugas, didampingi dengan keluarganya.Proses pemeriksaan dilanjutkan oleh kepolisian Australia dan otoritas yang berwenang.

Garuda Indonesia menjalankan seluruh prosedur penanganan penumpang - baik selama penerbangan maupun setelah mendarat - sesuai dengan standar operasional dan ketentuan yang berlaku. Garuda Indonesia juga telah menawarkan bantuan kepada keluarga penumpang terkait pengurusan jenazah.

"Kami atas nama Garuda Indonesia menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya penumpang, dan kiranya keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.

Benny juga menambahkan, tidak benar jika Garuda Indonesia mengabaikan pendaratan darurat untuk menyelamatkan penumpangnya yang sedang mengalami kondisi kritis di pesawat/dalam penerbangan.

"Kondisinya saat itu sudah sangat kritiis dan berpulang dengan cepat. Menyelamatkan manusia yang sedang kritis merupakan tugas sekaligus panggilan bagi siapapun untuk membantu menyelamatkan dan menolongnya," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/