Tak Kunjung Miliki Bank Darah, PMI Kepulauan Meranti Harapkan Bantuan Swasta
Penulis: Safrizal
Hal itu diakui Sekretaris PMI Kepulauan Meranti dr H Misri Hasanto MKes, ketika ditemui di Selatpanjang, Senin (17/10/2016). "Hingga saat ini kita belum punya bank darah," ujar Misri Hasanto.
Dengan tidak adanya bank darah ini, PMI tidak bisa menggelar kegiatan donor darah. Sebab, darah yang didonorkan itu tidak bisa bertahan lama alias akan sia-sia saja.
Dari analisa masalah yang ada sebelum ini, PMI Riau menyarankan PMI Meranti memiliki data lengkap para pendonor. Sebab, untuk di Kepulauan Meranti sendiri hingga saat ini juga tidak ada Persatuan Pendonor Darah Indonesia (PPDI) yang merupakan mitra PMI dalam menyediakan darah bagi masyarakat yang membutuhkan.
Namun, dengan hanya memiliki data lengkap para pendonor, tidak pula memberikan dampak yang maksimal. Pada beberapa kasus, warga yang membutuhkan darah masih sulit mendapatkan walau telah menghubungi beberapa nomor hp para pendonor yang sudah terdata di PMI Kepulauan Meranti.
Menjawab hal ini, kata Misri, mereka belum bisa berbuat banyak. Sebab, mereka harus terlebih dahulu menyusun kepengurusan yang baru. Ia juga mengaku dan menyadari kekurangan di PMI. Kedepan, setelah Muscab mereka akan mengusahakan agar PMI Kepulauan Meranti memiliki bank darah dan ada kegiatan donor darah. "Tanpa bank darah, donor akan sia-sia. Darah segar bertahan hanya beberapa hari. Kalau ada bank darah, bisa bertahan hingga 21 hari," ujar Misri.
Untuk itu, Ia pun berharap kalau memang ada pihak swasta di Kota Sagu yang ingin membantu organisasi sosial ini, mereka membuka tangan lebar-lebar. "Harga bank darah itu ratusan juta. Kalau ada pengusaha dan perusahaan yang bersedia membantu kita sambut baik. Kita butuh dukungan banyak pihak," harap Misri. ***
Kategori | : | Umum |