Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
22 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
19 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
22 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
17 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
22 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Riau

Tak Tahan 6 Tahun Merasakan Banjir, Warga Perumahan Graha Asri II di Duri Demo di Kantor Camat Mandau

Tak Tahan 6 Tahun Merasakan Banjir, Warga Perumahan Graha Asri II di Duri Demo di Kantor Camat Mandau
Warga perumahan Graha Asri II Duri, demo di depan kantor Camat Mandau, menuntut janji Camat yang akan menyelesaikan masalah banjir di daerah mereka.
Senin, 17 Oktober 2016 10:39 WIB
Penulis: Ira Widana
DURI - Warga Perumahan Graha Asri II Duri, Jalan Sukajadi III, Kelurahan Air Jamban menjadi langganan banjir setiap kali hujan turun. Hal itu sudah berlangsung 6 tahun lamanya dan belum mendapat respon positif dari pemerintah Kecamatan Mandau, meski sudah berulangkali dikeluhkan.

Karena muak dengan janji-janji pemerintah Kecamatan Mandau sejak masa Camat Hasan Basri, akhirnya hampir seratusan warga melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Camat Mandau, Senin (17/10/2016) pagi dengan harapan pemerintah Kecamatan tidak lagi mengubar janji seperti sebelumnya.

"Padahal dulu saat masih parit alam, kami masyarakat tidak pernah merasakan banjir. Setelah di bangun parit oleh pihak pemerintahan, justru malah sering mengalami banjir. Parit alam dulu lebarnya sampai 4 meter, sementara parit yang dibangun itu lebarnya hanya 1,5 meter. Sementara debit air tetap besar, wajar air parit meluap ke rumah warga," ujar Arif, salah seorang warga yang memimpim aksi tersebut.

Disebutkan Arif, karena banjir yang tingginya mencapai 1 meter itu, banyak barang-barang elektronik serta perabot rumah warga yang rusak. Tidak hanya itu, bahkan ada warga yang nyaris hanyut saat membersihkan parit yang sempit itu dari sampah yang menghambat aliran air.

"Makanya kita tidak mau aksi hari ini hanya diberi janji lagi. Harus ada sikap tegas atau jawaban tegas dari pemerintah Kecamatan Mandau. Masyarakat sudah mengalami kerugian yang besar, apalagi saat kita tidak ada di rumah dan hujan turun. Tamatlah barang-barang elektronik di rumah," imbuh Arif lagi kepada GoRiau.com (GoNews Grup).

Mewakili Camat Mandau, Djoko Edy Imhar, Sekcam Mandau, Toharuddin mengajak masyarakat duduk bersama diruang pertemuan lantai 2 kantor Camat Mandau. Hingga berita ini dirilis, masyarakat membeberkan satu persatu bukti yang sudah merugikan mereka sejak 6 tahun silam.

"Parit yang sekarang kecil dan dangkal itu harus dibongkar dan dikeruk lagi lebih dalam seperti parit alam sebelumnya, atau dibangun parit baru sesuai dengan debit air yang mengalir di sana. Tidak perlu menunggu anggaran tahun depan, hari ini pun turunkan alat berat, dan kembalikan luas parit seperti parit alam sebelumnya sudah cukup bagi kami," tambah masyarakat lainnya.***

Kategori:Riau, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/