Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
4 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
4 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
2 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
2 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Home  /  Berita  /  GoNews Group

PP Pelti Gugat Dirut PPKGBK dan Menpora

PP Pelti Gugat Dirut PPKGBK dan Menpora
Rabu, 19 Oktober 2016 10:59 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - PP PELTI selaku Induk Organisasi Tenis Lapangan di Indonesia secara resmi telah mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada Direktur Utama (Dirut) Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno atas renovasi dan alih fungsi Komplek Stadion Tenis Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.

Gugatan Perkara Perdata ber nomor 570/PDT/G/2016/PN.JK.PST telah didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat per tanggal 17 Oktober 2016. Selain Direktur PPGBK, Presiden Republik Indonesia selaku Turut Tergugat I, Menteri Pemuda dan Olahraga RI selaku Tergugat II Menteri Sekretaris Negara Selaku Tergugat III, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tergugat IV dan Menteri Keuangan selaku Tergugat V.

Ketua Umum PP PELTI Maman Wiryawan didampingi Sekjen PP PELTI Umbu S Samapaty di Jakarta, Senin (18/10) menyebutkan, dasar dari gugatan yang dilakukan PP Pelti selaku pengugat karena tidak banyak lapangan tenis yang memenuhi standar Internasional. Selain itu stadion tenis senayan memiliki faktor sejarah karena dibangun dalam rangka persiapan Asian Games 1962 di Jakarta.

Disamping  itu alih fungsi tersebut telah menimbulkan kerugian bagi atlit nasional dan internasional, terganggunya jadwal latihan dari pemusatan latihan Tim Nasional tenis yang telah disusun dan dikelola PP Pelti.

Maman Wiryawan mengemukakan, dirinya tidak pernah diikutsertakan dalam pembahasan rencana kebijakkan renovasi dan alih fungsi Komplek Stadion Tenis Gelora Bung Karno tersebut. "Saya pernah sekali diundang pada rapat koordinasi dengan Kementerian PUPR tanggal 14 Oktober lalu di situ dipaparkan gambar proyeksi, tetapi itu hanya cukup untuk pegelaran orkes dangdut," kata Maman Wiryawan yang juga kakak kandung Gita Wiryawan, Ketua Umum PB PBSI itu.

Menurut Maman Wiryawan, sesuai peraturan International Tennis Federation (ITF) untuk melaksanakan kejuaraan selevel Internasional harus dilengkapi 7 side court dan 1 center court. "Jadi jangan berharap perhelatan tenis internasional bisa disaksikan di Senayan nantinya," ujarnya.

Pengajuan gugatan tersebut, kata Maman, sebagai upaya terakhir PP Pelti dalam mempertahankan salah satu sarana cabang olahraga tenis di Indonesia. "Ini langkah hukum PP Pelti terakhir demi mempertahankan stadion tenis Gelora Bung Karno yang merupakan bagian dari sejarah olahraga nasional," katanya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/