Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
21 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
21 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
18 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
16 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
21 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Hukum

Begini Perjuangan Polsek Benai dalam Menyelamatkan Lingkungan dari PETI

Begini Perjuangan Polsek Benai dalam Menyelamatkan Lingkungan dari PETI
Iptu Hendra (kanan) bersama dua anggotanya mendayung sampan kayu untuk sampai ke rakit dompeng, bahkan mereka harus mendayung dengan tangan, Jumat (21/10/2016).
Jum'at, 21 Oktober 2016 19:47 WIB
Penulis: Wirman Susandi
TELUKKUANTAN - Dalam setiap pemberantasan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, aparat kepolisian selalu mendapat berbagai rintangan.

Terutama beratnya medan yang harus ditempuh oleh polisi untuk sampai ke lokasi PETI.

Baca Juga: Hentikan Aktivitas PETI di Pangean Kuansing, Polisi Rusak 18 Rakit

Seperti yang dialami oleh Kapolsek Benai, Iptu Hendra Setiawan, SH bersama delapan orang anggotanya, Jumat (21/10/2016) siang. Hendra melakukan razia di Sungai WK, tepatnya di Desa Marsawa Kecamatan Sentajo Raya.

"Kita menemukan dua unit rakit dompeng dan itu berada di tengah-tengah sungai," ujar Hendra kepada GoRiau.com.

Baca Juga: Hari Ini, Polres Kuansing Kembali Rusak Lima Rakit PETI

Untuk sampai ke rakit, Hendra bersama anggotanya harus mengarungi sungai dengan sampan kayu.

"Kalau di Kuantan, beberapa personil ada yang berenang ke tengah sungai. Untunglah sungai Kuantan agak dangkal," tutur Hendra.

"Kalau di Sungai WK, beruntung kita menemukan sampan kayu. Kita harus mendayung agar sampai ke rakit. Tak sampai situ, kita juga harus nyebur ke sungai untuk menenggelamkan rakit," tambah Hendra.

Ya, walaupun dengan sarana prasana minim, bagi Hendra penegakan hukum tetaplah yang utama.

"Walau bagaimana pun kondisi kita, penegakan hukum tetap utama," tegas Hendra.***

Kategori:Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/