Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
14 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
14 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
13 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Umum

MHTI Ajak Kembali Mengingat Masa Kejayaan Islam

MHTI Ajak Kembali Mengingat Masa Kejayaan Islam
Rabu, 26 Oktober 2016 15:05 WIB
Penulis: Bambang Edi Susilo
MEDAN - Koordinator Lajnah Khusus Mahasiswi Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Sumut Veronicha Alfira mengajak seluruh mahasiswi yang hadir untuk kembali mengingat masa kejayaan Islam di masa lalu yang dikobarkan oleh semangat para pemudanya.
Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara pada kongres mahasiswi Islam untuk peradaban II di Pendopo USU beberapa waktu lalu.

Ia mengungkapkan di antaranya Ali Bin Abi Thalib di usia ke-13 tahun menjadi pemuda pertama yang beriman kepada Rasulullah. Usamah bin Zaid pada usia 18 telah menjadi panglima perang termuda memimpin pasukan menghadapi Romawi.
 
Ibnu Sina yang telah menjadi doktor di usia 18 tahun, dan yang tidak kalah membanggakannya Sutan Muhammad Al-Fatih yang sukses menaklukkan Konstantinopel di usia 20 tahun.
 
Sepenggal kisah para intelektual di masa itu membuat MHTI Sumut merasa prihatin dengan kondisi intelektual muda saat ini, “Masa intelektual muda kini jauh dari sosok duta kebenaran Islam kaffah, yang lebih mengerikan lagi adalah tersiratnya istilah jika tak mau disebut teroris maka jadilah duta Islam moderat,” pungkas Veronicha.
 
Pemateri kedua Dewi Waty S.Si selaku perwakilan dari DPD 2 MHTI Sumut menuturkan bahwa saat ini pemuda sendiri silau melihat syariah yang diterapkan. Ia juga mengibaratkan bahwa saat ini pemuda/i telah terjangkiti islamophobia atau syariahphobia
Oleh karena itu kongres ke-2 ini menuturkan empat kunci kesuksesan untuk merubah masyarakat kini menjadi masyarakat Islam.
 
“Pertama, keberadaan kelompok dakwah mutlak diperlukan, terdapat fikrah dan thariqah (konsep dan metode) yang jelas dan komprehensif. Terbentuknya opini umum yang terlahir dari kesadaran umum, dan keempat dukungan rill di masyarakat (ahlu quwwah),” papar Dewi Waty.
 
Sebagai bentuk kepedulian mahasiswi terhadap kondisi bangsa saat ini, acara ini ditutup dengan penandantangan kesepakatan yang isinya akan di-follow up pada tanggal 27 Oktober dengan langsung turun ke jalan atau muhasabah kepada penguasa (masirah).
 
 
 

Editor:Arif
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/