Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
10 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
19 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
7 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
7 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
7 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ketua MPR: Pemimpin Tak Boleh Otoriter

Ketua MPR: Pemimpin Tak Boleh Otoriter
Ketua MPR, Zulkifli Hasan usai memberikan sambutan. (Humas MPR)
Kamis, 27 Oktober 2016 23:16 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Di Balai Warga Taman Villa Sawo, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (27/10/2016) malam, ratusan warga berkumpul. Diantara warga itu ada Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, para Ketua RW dan Ketua RT.

Mereka berada di balai warga dalam suasana gerimis yang turun sejak sore itu untuk mengikuti Sosialisasi 4 Pilar MPR, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Sosialisasi yang dijaga oleh Satpol PP itu sangat istimewa sebab Ketua MPR Zulkifli Hasan yang langsung memberikannya.

Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan Pak Lurah, dan siraman rohani oleh tokoh agama, Zulkifli Hasan memberikan sosialisasi.

Dalam sosialisasi itu Zulkifli Hasan menggunakan metoda interaktif dengan warga. Dirinya bertanya, apakah budaya musyawarah saat ini melemah atau menguat. Pertanyaan itu dijawab oleh warga dengan mengatakan, "melemah."

Kemudian Zulkifli Hasan bertanya lagi apakah peran pemerintah dalam mewujudkan Sila V Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, melemah atau menguat. Pertanyaan itu lagi-lagi dijawab dengan mengatakan, "melemah."

Menanggapi hal yang demikian, Zulkifli Hasan mengatakan telah terjadi pelemahan terhadap nilai-nilai Pancasila. "Inilah yang terjadi akibat orang tidak tahu Pancasila," ujarnya. 

Zulkifli Hasan mengatakan bila kita memahami Pancasila maka kita akan mengedepankan musyawarah bila ada perbedaan pendapat.

Lebih lanjut kata Zulkifli, jika kita memahami Pancasila maka perilaku kita disinari cahaya Ilahi nilai-nilai Ketuhanan, tutur kata yang teratur, dan setiap ucapan tidak memecah belah persatuan. "Kata-kata yang diomongkan harus mempersatukan. Kalau ada perbedaan pendapat harus dimusyawarahkan," tegasnya. 

Dalam kesempatan itu Zulkifli Hasan mengkritik sikap kepala daerah yang perilakunya tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti bersikap otoriter, tidak mengedepankan musyawarah, dan tutur katanya memecah belah masyarakat. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/