Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
23 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
4
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
9 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
5
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
8 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
8 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  Umum

Hujan Turun, Danau Toba Masih Surut

Hujan Turun, Danau Toba Masih Surut
Air danau toba masih surut, meski hujan sudah mulai turun di wilayah Samosir, Rabu (9/11/2016)
Rabu, 09 November 2016 11:05 WIB
Penulis: Jogi.S
SAMOSIR- Meski hujan sudah mulai turun membasahi Pulau Samosir, namun volume air Danau Toba tidak kunjung naik dan masih terlihat menyurut.

Pantuan Gosumut, Rabu,(9/11/2016) di Pangururan, permukaan danau masih seperti hari-hari biasanya yakni surut sekitar puluhan meter dari garis pantai. Bahkan, aktivitas para warga seperti mandi serta mencuci baju dan piring harus berjalan kaki menjorok lebih dalam lagi ke arah danau.

"Masih saja surut, untuk mencuci baju dan piring saja kami harus jalan ke dalam," kata Sitanggang salah satu warga Buhit, Pangururan kepada Analisa.

Hal yang sama juga terlihat di Dermaga Simanindo menuju Tigaras. Para awak kapal pengangkut harus berjibaku mengangkat sepeda motor dari badan kapal, karena posisi kapal sudah berada di bawah dermaga.

Air Danau Toba sendiri sudah mulai surut sejak Februari 2016 lalu. Setiap harinya, air danau kebanggaan Sumut ini semakin surut dan diperkirakan hingga November saat sudah surut sekitar 40 meter.

Surutnya air danau ini diprediksi karena musim kemarau yang berkepanjangan dan tinggginya aktivitas perusahaan pembuatan Aluminium yang menggunakan air Danau Toba untuk memutar mesin-mesin turbinnya.

Akibat kemarau yang berkepanjangan ini, para petani yang ada di Samosir banyak yang gagal panen karena tanaman tidak bisa tumbuh karena kekeringan.

Belum lama ini,  masyarakat dari beberapa desa mengeluhkan kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Samosir dalam menyediakan sarana pompa air. Akibatnya, beberapa tanaman nyaris mati dan terancam gagal panen.

Kepala Desa Parhorasan, Pangururan, Baja Sihotang menerangkan, tanaman kopi di ladang milik warganya sudah banyak yang mati akibat kemarau yang berkepanjangan.

"Kemarau dan musim kering sudah sangat menyedihkan, tanaman seperti kopi banyak yang mati dan padi nyaris gosong," katanya.

Diakui Baja, akibat kemarau yang berkepanjangan, beberapa warga tidak lagi menjual hasil panennya ke pasar-pasar tradisional seperti hari - hari sebelumnya, sehingga para petani memilih berpasrah di rumahnya dan tidak berbelanja lagi ke pasar.

Editor:Wie Dya
Kategori:Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/