Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
17 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
17 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
16 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
17 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ketemu Megawati Bahas Soal Pilkada, Presiden: Suhu Politik Memanas Sudah Biasa, Tapi Tolong Jaga Keutuhan Bangsa

Ketemu Megawati Bahas Soal Pilkada, Presiden: Suhu Politik Memanas Sudah Biasa, Tapi Tolong Jaga Keutuhan Bangsa
Pertemuan dan makan siang bersama Presiden Joko Widodo dan Megawati siang ini. (foto: Jordan)
Senin, 21 November 2016 14:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Membahas isu-isu pilkada, Presiden Joko Widodo kembali bertemu dengan mantan Presiden Megawati Soekarno Putri di Istana, Senin (21/11/2016).

Dalam sesi tanya jawab dengan wartawan usai pertemuan, keduanya sepakat bahwa pilkada yang akan berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia harus mengedepankan keamanan dan tetap menjaga keutuhan bangsa.

"Jelang pilkada ini dimana-mana memang panas, ini biasa dibanding dengan suasana normal. Namun sekali lagi kita ingatkan bahwa acara pesta demokrasi masyarakat ini tidak boleh diwarnai dengan aksi-aksi yang bisa memecah belah bangsa," ujar Jokowi yang ditayangkan secara live oleh sejumlah televisi nasional.

Selain itu, Megawati juga tampak jadi sasaran para awak media dengan melontarkan sejumlah pertanyaan penting. Diantaranya adalah soal dijadikannya Ahok sebagai tersangka dan bagaimana sikap PDIP sebagai partai pengusung. "Ya kita sudah bertemu dengan sejumlah pimpinan partai pendukung, kemarin sudah ketemu dengan pak Surya Paloh, dengan Pak Setya Novanto, sikap kita ya sama masih tetap berharap pak Ahok dan pak Djarot bisa menang dalam Pilkada DKI," ujar Megawati.

Masih kata Mega, seharusnya wartawan juga jeli, karena pilkada tahun ini ada disejumlah daerah, kenapa hanya Ahok dan Ahok saja yang ditanya. "Kita juga punya jagoan di daerah, kenapa gak ditanya," ucapnya yang disambut tawa para jurnalis.

Sementara itu, keduanya juga sepakat memberikan tanggapan soal rencana aksi damai beberapa elemen masyarakat pada 25 November dan 2 Desember 2016 mendatang.

Menurut Presiden Jokowi, pihaknya mempersilahkan, namun tetap dengan cara-cara yang baik dan tidak anarkis. "Masyarakat menyampaikan kritikan ataupun pesan dimuka umum kan juga dijamin undang-undang. Namun informasi yang saya dapat dari Kapolri dan Panglima, mereka tidak mengizinkan acara salat Jumat disepanjang jalan. Karena itu mengganggu ketertiban umum, hari Jumat itu masih hari kerja, jadi sebaiknya laksanakanlah salat di Masjid-masjid," tukasnya.

Sementara Megawati menyesalkan bila memang unjuk rasa susulan tetap dilaksanakan, pasalnya kata dia, tuntutan untuk memproses Ahok sudah ditanggapi oleh Kepolisian. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/