Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
19 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
2
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
20 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
3
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
17 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pembantaian Muslim Rohingnya, Pemuda Muhammadiyah Meminta Presiden Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Myanmar

Pembantaian Muslim Rohingnya, Pemuda Muhammadiyah Meminta Presiden Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Myanmar
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak. (istimewa)
Senin, 21 November 2016 13:08 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Terkait kasus pembantaian yang terjadi di Myanmar terhadap muslim Rohingnya, PP Pemuda Muhammadiyah menganggap sudah kelewat batas dan sebuah tindakan yang tak beradab.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Simanjutak kepada GoNews.co mengatakan, pihaknya sangat mengutuk keras tindakan yang dilakukan militer dan pemerintah Myanmar tersebut.

"Tragedi kemanusian yang tak beradab terus berulang di Myanmar terkait dengan etnis Rohingya, sampai detik ini Myanmar yang mengaku telah mengusung demokrasi dengan tokoh peraih Nobel perdamaian Aung San Syu Kyi sebagai ikon. Pada faktanya, telah menjadi negara yang niradab, melalui pembiaran bahkan diduga dengan sengaja melakukan pembantaian terhadap etnis Rohingya," ujar Dahnil, Senin (21/11/2016) di Jakarta.

Menurutnya, Indonesia adalah negara yang mengusuang kemanusian adil dan beradab dan mengedepankan hak azasi manusia perlu bersikap terang dan Tegas terhadap Pemerintah Myanmar.

"Saya mendesak, Presiden Jokowi untuk mencabut hubungan diplomatik dengan Myanmar dan meminta duta besar Myanmar meninggalkan Indonesia segera," tegasnya.

Karena kata dia, apa yang dilakukan pemerintah Myanmar tidak mencerminkan negara beradab, dan bertentangan dengan prinsip dasar Indonesia Yakni Pancasila. "Pengusiran, Duta besar Myanmar penting dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada dunia sikap tegas Kita terhadap negara yang mengabaikan HAM dan niradab dengan melakukan pembantaian etnis," pungkas Dahnil Anzar Simanjutak. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/