Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
23 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
2
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
23 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
3
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
22 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
4
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
23 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
5
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
7 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
6
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Innalillahi, Mantan Rois Syuriah PBNU dan Panutan Ummat Islam di Pekalongan, Kyai Syarifuddin Tutup Usia

Innalillahi, Mantan Rois Syuriah PBNU dan Panutan Ummat Islam di Pekalongan, Kyai Syarifuddin Tutup Usia
KH Raden Mas Syarifuddin ZA. (istimewa)
Rabu, 30 November 2016 00:56 WIB
PEKALONGAN - Masyarakat Kabupaten Pekalongan patut berduka lantaran kehilangan salah satu ulama yang menjadi panutan semasa hidupnya. Ya, KH Raden Mas Syarifuddin ZA, Pengasuh/Mursyid Thoriqoh Qodiriyah Wanaqsabandiyyah PP Tarbiyatul Mubtadiin Wonopringgo Peklongan, Minggu (27/11/2016) meninggal dunia di usianya yang ke 99 tahun.

Mantan Rois Syuriah dua periode 1987-1997 ini dikenal dengan jasanya yang sangat besar bagi organisasi NU. Kyai sepuh ini memberi kesan bagi kaum nahdliyin, dalam keberaniannya melawan kemapanan politik warga NU, yaitu dengan menyosialisasikan Khittah NU 1926 sebagai keputusan Muktamar NU th 1984 ke 27.

Kemapanan politik warga NU saat itu bahwa PPP adalah identik dengan NU,  karena sejak pemilu ke 2 pada orba (1977) jamiyyah NU beraviliasi dengan PPP.

Di luar politik, ulama yang lahir di Cirebon dan diketahui masih keturunan Sunan Gunung Jati tersebut berjasa dalam organisasi NU. Sebab, ia adalah ulama pertama yang memperkenalkan NU secara jamiyah (organisasi) di daerah pelosok Kabupaten Pekalongan, seperti di Talun, Kandangserang, Petungkriyono, Paninggaran dan Doro. Meskipun pada waktu itu kondisi masyarakat setempat sudah berkultur NU.

Sehingga wajar, masyarakat Kabupaten Pekalongan, khususnya kaum nahdliyin, merasa kehilangan kyai kharismatik yang hingga akhir hayatnya menetap di Desa Rowokembu, Wonopringgo, Pekalongan.

Sekretaris PCNU Kabupaten Pekalongan, H Lukman Hakim MSI mengatakan, Kyai Syarif yang saat ini sebagai Mustasyar (Dewan Penasehat) di kalangan NU, selalu memberikan nasihat-nasihat baik bagi para jamiyah maupun organisasi.

"Kami berharap, sepeninggalannya beliau, akan ada laki ulama-ulama pengganti di Kabupaten Pekalongan yang setingkat dengan beliau. Yang bisa memajukan jamiyah Nu dengan ikhlas dan berani," ungkapnya seperti dikutip GoNews.co dari Radar Pekalongan. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:radarpekalongan.
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/