Tantowi Yahya: Umat Islam Itu Akan Patuh Pada Imamnya, Ketika Disuruh Maju Nurut, Disuruh Bubar ya Manut
Penulis: Muslikhin Effendy
Yang pertama kata politisi Golkar ini, umat Islam itu patuh kepada perintah Imamnya. Dua aksi damai berakhir sesuai dengan berakhirnya ijin dari Polisi. Ketika diperintahkan umatnya untuk bubar, ya bubar, disuruh maju ngikut, disuruh mundur manut dan kembali ke rumah masing-masing.
"Yang kedua, umat Islam cinta akan kebersihan dan kedamaian. Dua aksi berjalan dengan damai dan khusyuk. Tidak ada sampah berceceran, tidak ada tanaman dan pohon yang dirusak. Semua fasilitas publik aman dari kerusakan," papar Tantowi kepada GoNews.co melalui pesan elektroniknya, Jumat (2/12/2016) petang.
Dan yang ketiga katanya, umat Islam tidak memaksakan kehendak. Memang ada teriakan untuk tangkap Ahok. Tapi hanya sebatas teriakan. Tidak ada aksi menyeruduk Istana, Balai Kota, DPRD atau simbol-simbol lainnya dalam rangka memaksakan kehendak.
"Setelah aksi, umat pulang dengan senyum. Ternyata mereka memang hanya ingin jumatan, berdoa bersama dan menyampaikan keprihatinan," tukasnya.
Dan yang kelima katanya, umat Islam yang cinta damai ini patut kita sampaikan ke dunia, khususnya negara-negara barat yang selama ini selalu menstempel umat Islam sebagai umat yang bengis dan dekat dengan fundamentalisme dan terorisme. "Umat Islam Indonesia membuktikan sebaliknya," tandasnya.
"Mari kita berdoa agar semangat yang telah ditunjukkan umat Islam dalam dua aksi damai ini dapat dialirkan menjadi semangat untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara ini di semua lini kehidupan," pungkasnya. ***
Kategori | : | DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group |