Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
19 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
18 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
18 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Umum
14 jam yang lalu
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Home  /  Berita  /  Hukum

Ngeri Bah..! Pemuda di Medan Ini Sekarat Diculik dan Disiksa Geng Lesbi

Ngeri Bah..! Pemuda di Medan Ini Sekarat Diculik dan Disiksa Geng Lesbi
Foto korban, (dok. Medansatu.com)
Selasa, 13 Desember 2016 20:05 WIB
MEDAN - Kejadian mengerikan terjadi, disaat Geng Lesbi di Medan mengamuk. Komplotan ini menculik seorang pemuda, menyekap, lalu menyiksanya hingga sekarat dan matanya nyaris buta.

Peristiwa ini menimpa M Ridwan (22), warga Jalan Garu I, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Kasus ini berawal saat korban yang bekerja di Plaza Medan Fair, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah, dimintai tolong oleh seorang ibu penjual lontong bernama Ani.

Kepada korban, Ani curhat anaknya gadisnya yang berinisial RS menjalin hubungan sesama sejenis alias lesbian. Ani lalu meminta korban untuk memisahkan putrinya dengan Geng Lesbi pimpinan Dn yang telah menjerumuskannya.

Permintaan itupun disanggupi korban. Namun upayanya ‘menolong’ RS membuat Geng Lesbi itu tak senang. Puncaknya saat kelompok ‘menyimpang’ itu melakukan penculikan terhadap korban.

Informasi yang dikutip GoSumut.com dari medansatu.com, Selasa (13/12/2016) menyebutkan, penculikan pun terjadi saat korban pulang kerja pada Jumat malam (9/12/2016) sekira pukul 23.00 WIB.

Saat itu korban baru saja keluar dari gerbang Plaza Medan Fair. Tiba-tiba laju sepeda motornya terhenti karena dihadang mobil Toyota Avanza. Sejumlah wanita tomboy kemudian keluar dari mobil.

Mereka langsung merampas sepeda motor Honda CBR 150 R Nopol BK 3216 AGP warna hitam milik korban. Tak hanya itu, dompet korban berisikan uang Rp 1,3 juta, kartu ATM dan surat-surat penting lainnya juga digasak.

Para wanita bertenaga pria itu, lalu menyeret korban dan memasukkannya ke dalam mobil. Korban lalu dibawa ke areal perkebunan, yang jauh dari Kota Medan. Belakangan diketahui korban, ia dibawa ke perkebunan sawit di Selesai, Langkat.

Selama di dalam mobil, korban dipukuli. Bahkan matanya ditusuk benda tajam, hingga nyaris buta. "Anak saya lalu dibawa ke sebuah rumah, ia diikat dan terus disiksa," ujar ayah korban, Rakino (56), saat membuat pengadua ke Mapolda Sumut, Selasa (13/12/2016).

Akibat penyiksaan itu, lanjut Rakino, anaknya sempat pingsan. Namun kembali sadar setelah diguyur air oleh para pelaku. Tengah malam, korban berusaha kabur dengan membuka ikatan di kaki dan tangannya pakai mulut. Namun aksi tersebut diketahui komplotan Dn Cs, korban pun kembali disiksa.

Sekira pukul 03.00 WIB Sabtu dini hari (10/12/2016), korban akhirnya berhasil kabur. Ia kemudian meminta pertolongan warga, dan disembunyikan untuk menghindari amuk Dn Cs.

"Baru pada hari Minggu (11/12/2016), anak saya diantar orang kampung sampai ke rumah di Jalan Garu I Medan,” sambung Rakino.

Saat diantar warga, kondisi korban masih sekarat, antara sadar dan tidak. Melihat kondisinya sangat mengenaskan, korban lalu dilarikan ke rumah sakit.

"Saya mohon kepada Bapak Kapolda Sumut untuk menangkap seluruh pelaku yang melakukan penculikan terhadap anak saya,"harap Rakino diamini istrinya, Huriana Nur.

Laporan ayah korban diterima petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut dengan surat bukti lapor Nomor: STTLP/1624/XII/2016/SPKT I.

Saat dikonfirmasi, Kasubdit III/Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu, membenarkan laporan ayah korban. Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:medansatu.com
Kategori:Peristiwa, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/