Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
10 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
2
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
10 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
10 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
11 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
5
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
10 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
6 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Riau

Seorang Kades dari Kampar yang Terlantar di Yogyakarta, Ternyata Sudah Setor Uang ke Oknum Pegawai BPMPD Rp7,5 juta

Seorang Kades dari Kampar yang Terlantar di Yogyakarta, Ternyata Sudah Setor Uang ke Oknum Pegawai BPMPD Rp7,5 juta
Ilustrasi. (net)
Kamis, 29 Desember 2016 23:36 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Salah seorang Kepala Desa (Kades) yang tergabung dalam rombongan 12 Kades dari Kabupaten Kampar yang saat ini terlunta-lunta di Kota Yogyakarta, mengaku telah ditipu oknum pegawai BPMPD Kampar.

Pasalnya ia mengaku sudah dipungut biaya sebesar Rp7,5 juta untuk mengikuti Bimbingan Tekhnis yang rencananya akan digelar di Lombok Nusa Tenggara Barat.

"Kami sudah dimintain uang oleh Ibu Annida, dia itu adalah pegawai BPMPD Kampar. Kami tidak ada curiga kalau begini jadinya," ungkap salah seorang kades yang tak mau disebutkan identitasnya, kepada GoNews.co, Kamis (29/12/2016) malam.

Sebelumnya diberitakan, terkait terlantarnya 12 orang Kepala Desa (Kades) asal Kabupaten Kampar di Yogyakarta ini semakin menguatkan bahwa ada ketidak beresan izin untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) yang akan di laksanakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Selain tidak mendapatkan izin dari Pj Bupati Kampar dan Kepala BPMPD Kampar, berdasarkan pengakuan dari salah seorang kepala desa yang merupakan peserta bimtek mengaku telah dikibuli (dibohongi) oleh oknum pegawai di lingkungan BPMPD Kampar.

Pasalnya dengan dalih akan memberangkatkan para Kades dalam rangka mengikuti bimtek tersebut, oknum BPMPD memungut biaya sebesar Rp7.500.000/orang.

Mengenai legalitas dan perizinan bimtek, Kades yang sengaja disembunyikan namanya ini mengaku tidak tahu menahu soal itu. "Kami dimintain uang, soal diizinkan atau tidak kami tidak tahu. Kami hanya mengikuti saja," pungkasnya.

Sementara itu, saat dihubungi melalui sambungan telephone pegawai BPMPD Kampar yang disebut bernama Annida itu sengaja menon-aktifkan selulernya. Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi atay jawaban langsung terkait masalah tersebut. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/