Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
20 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
20 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
20 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Harga 1 Kg Cabai di Daerah Ini Setara 25 Kg Beras

Harga 1 Kg Cabai di Daerah Ini Setara 25 Kg Beras
Ilustrasi cabai rawit. (int)
Sabtu, 14 Januari 2017 14:29 WIB
PALANGKARAYA - Kalau harga beras Rp10 ribu/kg, maka harga 1 kg cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, bisa membeli 25 kg beras, yakni mencapai Rp250 ribu.

"Di pasar tradisional di Desa Sembuluh Keck Danau Sembuluh, harga cabai rawit baik hingga Rp250 ribu per kilogram," kata salah satu warga Desa Sembuluh, Hendri (29) di Kuala Pembuang seperti dikutip Antara, Jumat (14/1/2017).

Ia mengatakan, melonjaknya harga cabai rawit di Kecamatan Sembuluh karena tidak adanya pasokan cabai. Pasokan cabai di sini berasal dari Sampit, Kotawaringin Timur. Alhasil terjadi kelangkaan stok cabai.

"Pasokan berbagai kebutuhan untuk Kecamatan Danau Sembuluh sangat bergantung dari Kotim. Karena tidak adanya pasokan, khususnya cabai selama sepekan terakhir, menyebabkan harganya semakin mahal," kata dia.

Sebelumnya, kenaikan harga cabai rawit hingga Rp200 ribu per kg juga telah terjadi di pasar tradisional Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau. Biasanya, harga normal cabai rawit di sana berkisar antara Rp50.000 - Rp80.000 per kg.

"Namun sekarang naik hingga Rp 200 ribu kg," kata salah satu pedagang sayur di pasar tradisional Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Mirah (40).

Ia mengatakan, melonjaknya harga cabai rawit sudah berlangsung selama beberapa hari. Hal ini juga terjadi karena langkanya pasokan cabai yang berasal dari kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Kotawaringin Barat.

"Karena harganya yang mahal, maka yang membeli pun tidak banyak, dan cabai kita jual eceran dengan harga Rp 20.000 per ons," kata dia.

Berbeda dengan di Pembuang Hulu, di Pasar Tradisional Sayur dan Ikan (SAIK) Kuala Pembuang, berbagai kebutuhan pokok termasuk cabai rawit yang dipasok dari Pulau Jawa naik dan bertahan di kisaran Rp 150.000 per kg.

"Karena masih minimnya pasokan, maka harga cabai masih mahal, yakni Rp 150.000 kg," kata salah satu pedagang Pasar SAIK Kuala Pembuang, Erni (42).

Ia menambahkan, harga cabai keriting yang sebelumnya Rp 40.000-Rp 50.000 kg juga telah mengalami kenaikan selama dua minggu terakhir menjadi Rp 120.000 kg.

Sementara harga berbagai komoditas di pasar tradisional Kuala Pembuang sangat fluktuatif, karena secara umum pasokan berbagai komoditas masih bergantung dari Pulau Jawa. Hal tersebut yang menjadi faktor utama tingginya harga komoditas seperti cabai.

"Ketika pasokan dari Pulau Jawa minim dan harganya juga sudah tinggi, maka terpaksa harga jual di pasar pun jadi tinggi," kata Erni.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:GoNews Group, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/