Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
8 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
8 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
7 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
5
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
7 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
6
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
9 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Antar Ayah Berobat, Perangkat Desa Meninggal di Parkiran Rumah Sakit

Antar Ayah Berobat, Perangkat Desa Meninggal di Parkiran Rumah Sakit
ilustrasi
Senin, 16 Januari 2017 06:33 WIB

MOJOKERTO - Maunya mengantarkan berobat orangtua ke rumah sakit, malah meregang nyawa di rumah sakit. Itulah yang dialami perangkat Desa Pohjejer, Kecamatan Gondang, M Syaiful Huda (45).

Syaiful meninggal dunia di dekat parkir RS Sumberglagah Pacet, Mojokerto, diduga kuat karena serangan jantung.

Kasubbag Humas Polres Mojokerto, AKP Sutarto menjelaskan, kejadian ini berawal ketika ayah korban, Supardi (70) bermaksud berobat ke RS Sumberglagah Pacet pada Ahad (15/1/2017) pagi.

"Karena jarak RS itu jauh dari rumah, maka korban pun mengantarkan Supardi dengan sepeda motor. Adik korban, Hadi Wibisono juga ikut mengantar ayah korban," tuturnya, Minggu (15/1/2017).

Dijelaskan, setelah sampai di RS itu, ayah korban dibawa masuk dan menjalani pemeriksaan organ dalam.

Karena proses pemeriksaan lama, maka korban yang menjabat Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan di Desa Pohjejer ini memilih menunggu di luar RS.

Sedangkan adik korban tetap menunggui Supardi di dalam RS.
"Korban lalu duduk di dekat pangkalan ojek yang bersebelahan dengan RS Sumberglagah," ujarnya.

Karena pemeriksaan yang cukup lama, korban lalu memilih tidur sebentar di pangkalan ojek itu.

Sekira 10 menit berlalu, seorang tukang ojek membangunkan korban.

Betapa terkejutnya tukang ojek itu, ternyata korban sudah tak bernafas.

Beberapa tukang ojek lalu mencari keluarga korban dan memberitahu kematian korban, sekaligus membawa jasadnya ke RS itu.

"Kami lalu datang dan memeriksa kondisi jasad korban, dan tak ditemukan tanda penganiayaan," katanya.

Dari keterangan keluarga korban pada polisi, diduga kuat korban meninggal karena serangan jantung.

Apalagi, korban memang beberapa kali mengeluh rasa tak enak pada dadanya.

"Keluarga korban lalu membawa jasad Syaiful Huda ke rumah untuk dimakamkan," pungkasnya.(tnc)

Editor:Arie RF
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Jawa Timur, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77