Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
10 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
5 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
5 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
10 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Srikandi Pembebasan Irian Barat Herlina Kasim Wafat, Menolak Dimakamkan di Makam Pahlawan

Srikandi Pembebasan Irian Barat Herlina Kasim Wafat, Menolak Dimakamkan di Makam Pahlawan
Herlina Kasim. (int)
Rabu, 18 Januari 2017 10:05 WIB
JAKARTA - Srikandi pembebasan Irian Barat Herlina Kasim wafat dalam usia 75 tahun. Pejuang Trikora itu menghembuskan napas terakhir, Selasa (17/1/2017) malam, pukul 22.45 WIB, di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat Gatot Subroto (RSPAD).

Herlina Kasim merupakan satu-satunya perempuan sukarelawan operasi pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda tahun 1961-1963.

Jenazahnya akan dimakamkan di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.

"Ibu sudah mengamanahkan demikian. Beliau tidak mau disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta," kata kata anak laki-laki Herlina, Rigel Wahyu Nugroho, seperti dilansir Antara, Rabu (18/1).

Menurut keterangan Rigel, jenazah penerima penghargaan Pending Emas dari Presiden Soekarno itu sudah dirawat di rumah sakit selama 13 hari terakhir karena penyakit komplikasi.

Soekarno memberikan Pending Emas, yang berupa emas seberat setengah kilogram serta uang Rp 10 juta, atas jasa Herlina yang turut bergerilya dalam Tri Komando Rakyat (Trikora). Sebuah operasi beranggotakan relawan sipil dengan tugas penyusupan dan penyerangan terbuka di sejumlah wilayah strategis Papua.

Operasi Trikora merupakan pelengkap operasi Mandala yang beranggotakan satuan militer di bawah komando Mayor Jenderal Soehartp, Presiden kedua Indonesia.

Dalam operasi Trikora, Herlina ditugaskan bersama 20 sukarelawan sipil lain di hutan-hutan Papua, saat itu masih bernama Irian Barat. Dia adalah satu-satunya perempuan di antara ratusan relawan yang terbagi menjadi 10 kompi.

Sebelum mendaftarkan diri dalam operasi Trikora, Herlina adalah seorang jurnalis di Maluku yang dikenal punya hubungan dekat dengan satuan militer setempat.

Atas keberaniannya sebagai perempuan gerilyawan itulah Soekarno memberi penghargaan Pending Emas. Namun, dia kemudian mengembalikan penghargaan itu kepada negara untuk menunjukkan niat tulusnya membebaskan Papua.

"Ibu mengembalikan penghargaan itu karena memang niatnya tulus berjuang untuk kemerdekaan Papua," kata Rigel.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/