Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
19 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
20 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
19 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
18 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
16 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Sayangkan Aksi Koboy Zumi Zola, DPR RI: Ini Preseden Buruk, Gubernur Jangan Latah Sidak Pakai Marah-marah

Sayangkan Aksi Koboy Zumi Zola, DPR RI: Ini Preseden Buruk, Gubernur Jangan Latah Sidak Pakai Marah-marah
Zumi Zola saat marah-marah di RSUD Jambi. (istimewa)
Sabtu, 21 Januari 2017 14:30 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Terkait aksi sidak tengah malam yang dilakukan Gubernur Jambi, Zumi Zola, Anggota DPR RI, Arteria Dahlan menyangkan aksi tersebut.

Pasalnya kata dia, Zumi Zola yang notabene Gubernur Muda dianggap Latah dengan para pejabat lain yang beberapa tahun belakangan menjadi Trend dengan sidak marah-marah.

"Saya baru mendapat laporan, saya sudah mencoba mencari tahu informasi tersebut. Pendapat saya, sangat tidak etis dan kurang pas seorang Gubernur Jambi Zumi Zola bersikap seperti itu, ini preseden buruk," ujar Arteria Dahlan kepada GoNews.co, Sabtu (21/1/2016) di Jakarta.

Diapun mengaku heran, kenapa Zumi Zola berbuat demikian. "Terus terang, saya juga tidak tahu maksud tujuan dan efektifitasnya sejauh mana. Beliau kan gubernur, kepala pemerintahan daerah tertinggi berdasarkan UU, punya alat kelengkapan daerah termasuk inspektorat, baperjakat dan bahkan kepala rumah sakit pun beliau yang tentukan, seandainya pun tidak ada alat kelengkapan negara lainnya yang bisa lakukan upaya korektif dan pastinya akan lebih efektif," ujarnya.

Masih kata Arteria Dahlan, harusnya Zumi Zola dapat melakukan tindakan bijak, jika mendapati ada bawahannya yang melanggar.

"Beliau bisa panggil, tegur dan mengganti kepala rumah sakit, beliau bisa perintahkan inspektorat untuk melakukan pengawaasan, kalau ada indikasi penyimpangan pidana bisa minta bantuan Polda dan Kejaksaan, bisa menggandeng Ombudsman Jambi untuk lakukan pengawasan dan lainnya. Bukan sebaliknya," kata dia.

Menurutnya, tenaga medis di Jambi juga merupakan pegawai yang akan ikut atasan. "Kalau yang diatasnya tertib dan disiplin biasanya ke bawahnyanpun berdisiplin dan tertib. Tegur saja direktur RSUDnya kalau pun terbukti pecat atau ganti saja tapi bukan dengan cara marah-marah seperti itu. Tindakannya justru merendahkan kapasitas beliau sebagi seorang gubernur yang harus mengayomi semua pihak," tukasnya.

Jadi menurutnya, kalau pelayanan publiknya buruk, gubernur tidak bisa langsun menyalahkan aparaturnya. "Ya gak bisa dong, harus dilihat dulu bagaimana postur aparatur, saat ini seorang aparatur pelayan publik atau tenaga medis dibebankan untuk melayani banyak orang yang melebihi stndar, belum bicara statusnya, kesejahteraannya, jaminan kerja dan jaminan purna tugas, mereka kebanyakan honorer yang kita semua cenderung melupakan kesejahteraannya, belum lagi kalau kita bicara mafia aparatur, jangan-jangan proses rekruitmen di RSUD bermasalah dan tidak mengikuti sistem dan bertendensi KKN, belum bicara fasilitas standar pelayanan bagi aaparatur dan lainnya," paparnya.

Jadi katanya lagi, mereka dalam hal ini tenaga medis, tidak dituntut untuk sempurna ditengah keadaan mereka saat ini.

"Harusnya gubernur mengayomi tenaga medis di RSUD juga, mereka itu kan rakyatnya juga. Saya yakin pak Zumi Zola ini tujuannya baik, tapi caranya saja yang tidak tepat, beliau tokoh muda dimaklumi semangatnya diapresiasi tapi ke depan harus lebih hati-hati, beliau bisa jadi tokoh besar ke depan, secara biologis terlahir dari keluarga yg sangat dihormati dan cukup disegani, beliau juga sudah berpengalaman menjadi bupati," paparnya.

"Jalan masih panjang karirnya bisa cemerlang, jangan pula diikuti gaya-gaya cowboy para kepala daerah yang sempat populer beberapa tahun belakangan ini, ingat beliau sama dengan saya, orang melayu itu peradabannya tinggi, ada pepatah "alun takilek lah takalam" menegur tanpa perlu berucap sekalipun ini akan adat dan budaya kita yang begitu hebatnya. Saya juga meminta agar kejadian ini jangan menjadi polemik," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/