Uang yang digelapkan oleh Lily hasil penjualan dari toko Bandung Mode Lodoyo Blitar, toko Boom di Malang dan toko Makmur Jaya di Ploso Timur Surabaya.
Uang ketiga toko itu sudah ditransfer ke rekening tersangka, namun tidak disetorkan ke sang majikan, Fonny Tjandra Kusuma S (46) warga Panjunan 2/188 RT 22 RW 03 Kelurahan Bulu Sidokare, Kecamatan Sidoarjo.
Pengiriman barang pada ketiga toko yang diambil dari gudang toko di Porong itu, dilakukan sendiri oleh Fonny. Namun hingga beberapa minggu, uang tak kunjung ditransfer.
Fonny yang merasa heran karena ketiga toko tidak pernah telat membayar, menyuruh Sulkan pegawainya lain untuk kroscek, ternyata uang sudah ditransfer ke rekening pelaku.
Karena tidak ada niatan baik dari salesnya tersebut, Fonny akhirnya melaporkan kasus itu ke Polsek Porong. "Atas dasar laporan yang masuk, pelaku kemudian kami mintai keterangan dan dilakukan penahanan," tegas Kapolsek Porong Kompol Hery Mulyanto.
Sebelum penangkapan, tambah Hery, petugas sempat mendatangi rumah pelaku, namun tidak diketemukan di rumahnya.
Pada saat anggota melakukan penyelidikan di toko daerah Blitar, bertemu dengan tersangka dan langsung dilakukan penangkapan dan dibawa ke Polsek Porong.
"Tersangka akan dijerat Pasal 374 KUHP tentang penggelapan. Sedangkan 3 lembar bendel nota penjualan dari tangan tersangka diamankan sebagai barang bukti," terangnya.
Kepada penyidik, tersangka mengaku melakukan perbuatannya karena untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehati-hari. Suaminya sudah tidak bekerja dan menjadi pengangguran.
"Suami saya menganggur. Yang menghidupi keluarga, saya sendiri," keluh Lily dengan mimik sedih. ***
