Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
11 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
10 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
9 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
10 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waspada Panti Asuhan Abal-abal, Anak Dipakai Buat Raup Keuntungan, Mulai dari Sumbangan Hingga Disuruh Mengemis

Waspada Panti Asuhan Abal-abal, Anak Dipakai Buat Raup Keuntungan, Mulai dari Sumbangan Hingga Disuruh Mengemis
Panti asuhan milik Yayasan Tunas Bangsa di police line pasca kasus kematian M Zikli, balita 18 bulan (Foto: Chairul Hadi)
Selasa, 31 Januari 2017 20:03 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Kasus Yayasan Tunas Bangsa di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau yang menyedot perhatian semua pihak ini harusnya bisa jadi pelajaran penting bagi siapa pun agar lebih jeli membedakan mana panti asuhan 'abal-abal' dan mana yang tidak.

Sebab, ada dugaan kalau anak-anak panti di Yayasan Tunas Bangsa ini dipakai untuk meraup untung, misalnya mengharap belas kasih dari donatur, penyumbang bahkan ditenggarai disuruh mengemis.

Ini juga sempat dibahas Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Riau, Seto Mulyadi. Pria yang akrab disapa Kak Seto ini mengimbau masyarakat Pekanbaru, Riau agar lebih cermat membedakannya.

Baca Juga: Polisi Telusuri Dugaan Anak Panti Yayasan Tunas Bangsa Disuruh Mengemis dan Diperdagangkan

Pasalnya, anak-anak lebih 'berpeluang besar' mendapat perhatian para penyumbang. Mereka juga mudah diatur. Jika tidak jeli, bisa jadi panti abal-abal ini memanfaatkan mereka buat meraup pundi-pundi uang.

"Dengan kasus ini, kita harap masyarakat mulai terbuka pemikirannya, banyak sumbangan ke panti, namun kesejahteraan anak tidak tampak ada dan diperhatikan (pengelola, red)," sebut Kak Seto menjawab GoRiau.com (GoNews Group).

Untuk itu, dibutuhkan kepedulian bersama, mulai dari masyarakat, dinas (Sosial) hingga kepolisian. "Dissos juga harus meningkatkan pengawasan soal yang satu ini," tegas dia disela-sela kunjungannya ke Pekanbaru, Selasa (31/1/2017).

Ujug-ujug uang yang mestinya digunakan buat kesejahteraan anak panti, malah akhirnya digunakan untuk kepentingan pribadi. Hasilnya, sumbangan yang diberikan donatur malah salah sasaran.

"Ini lebih kepada kepedulian kita, saling mengawasi untuk menghindari kasus serupa (Yayasan Tunas Bangsa) terulang kembali. Apalagi bila seandainya anak-anak ini diekspoitasi, disuruh mengemis," sesal Kak Seto.

Soal kasus yayasan Tunas Bangsa, Kak Seto menyerahkan penanganan kasus itu ke polisi. Dia juga berencana melaporkan kejadian ini ke Kementerian Sosial. Apalagi belakangan diketahui kalau yayasan tersebut sudah tidak berizin.

"Kalau memang itu rawan terhadap pelanggaran hak anak dan dilakukan dengan sengaja, mohon kepolisian, itu ada diberikan pasal berlapis untuk pelanggarnya," sebutnya. Baca Juga: Polisi Resmi Tetapkan Pemilik Yayasan Tunas Bangsa Sebagai Tersangka

Dalam hal ini, Polresta Pekanbaru juga sudah resmi menetapkan pemilik panti berinsial LN alias Lili sebagai tersangka, terkait meninggalnya balita umur 18 bulan bernama M Zikli, yang diduga meregang nyawa secara tak wajar. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/