Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
18 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
15 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
15 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
16 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Dukung KH Ma'ruf Amin, Muhammadiyah: Ulama Berjasa Besar bagi Republik Ini Dibanding Pemain Baru yang Buat Gaduh

Dukung KH Maruf Amin, Muhammadiyah: Ulama Berjasa Besar bagi Republik Ini Dibanding Pemain Baru yang Buat Gaduh
Ketua Umum Haedar Nashir. (dream)
Kamis, 02 Februari 2017 21:44 WIB
JAKARTA - Ketua Umum, PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti, mengunjungi kH Ma'ruf Amin di kantor MUI (Majelis Ulama Indonesia), Kamis (2/2/2017). Kunjungan itu sebagai bentuk dukungan Muhammadiyah terhadap Ketua Umum MUI tersebut.

Haedar secara tegas meminta semua pihak menghormati para ulama, khususnya Kiai Ma'ruf. Dia menyatakan ulama telah berjasa besar sepanjang sejarah republik ini.

''Kami, Muhammadiyah, memberikan dukungan kepada peran KH Ma'ruf dan para ulama di Indonesia ini yang jasanya besar dibanding para pendatang baru yang belum punya prestasi apa-apa yang membuat gaduh republik ini,'' ujar Haedar di Gedung MUI, Jakarta, Kamis.

Haedar mengatakan, ada perlakuan yang tidak etis diterima oleh Ma'ruf. Dia mendasarkan hal ini pada pernyataan terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan kuasa hukumnya dalam persidangan Selasa lalu.

''Kan boleh (pengacara menggali keterangan), tapi dari bahasanya kelihatan (tidak etis)," ujar dia.

Menurut Haedar, umat Islam Indonesia sebagai mayoritas harus menatap ke depan. Dia mendorong semua pihak dapat saling bersinergi agar bangsa ini dapat maju.

''Kami ingin baik di tubuh umat Islam, sesama bangsa dan pemerintah, makin membangun kebersamaan dan maju. Tidak terpecah-belah, saling benci, dan saling curiga, hanya karena satu kasus," ucap dia.

Haedar berharap umat Islam tidak menghabiskan energi karena disibukkan hanya oleh satu persoalan.

''Kita ingin publik memberi ruang, peran positif dan energi positif kita supaya bangsa ini dihuni oleh orang-orang mau membangun bangsa dengan tulus dan penuh kekhidmatan, dan tidak bikin gaduh," ucap Haedar.***

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:GoNews Group, Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/