Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
18 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
13 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
14 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Baru 2 Pekan Dipimpin Trump, Lebih dari Setengah Warga AS Merindukan Barack Obama

Baru 2 Pekan Dipimpin Trump, Lebih dari Setengah Warga AS Merindukan Barack Obama
Barack Obama
Jum'at, 03 Februari 2017 23:53 WIB

WASHINGTON DC - Donald Trump sudah menjadi presiden AS selama dua pekan dan ternyata lebih dari separuh warga AS merindukan Barack Obama.

Dalam survei yang dilakukan Public Policy Polling menunjukkan 52 persen rakyat Amerika menginginkan kembali Barack Obama.

Sementara hanya 43 persen warga saja yang senang dengan keberadaan Donald Trump di Gedung Putih.

Tak hanya itu, 40 persen responden menginginkan pemakzulan Donald Trump. Jumlah warga yang menginginkan Trump dimakzulkan meningkat dari pekan lalu yang berada di kisaran 35 persen.

Di sisi lain, lebih dari 500.000 orang menandatangani petisi yang disebar kelompok Impeach Trump Now.

Dasar tuntutan pemakzulan itu disebabkan Trump dianggap tak mengambil jarak dari bisnis propertinya meski kini dia menjabat sebagai presiden.

Trump, meski memenangkan pemilihan presiden, tetapi dari sisi jumlah pemilih atau popular vote kalah dari Hillary Clinton.

Akibatnya, Trump kini menjadi presiden yang paling tidak populer dalam sejara modern Amerika Serikat. Buruknya popularitas ini salah satunya disebabkan kebijakan-kebijakan yang kontroversial.

Jajak pendapat ini dilakukan terhadap 725 pemilik suara yang terdaftar dan dilakukan pada 30-31 Januari lalu.(lpc)

Editor:Arie RF
Sumber:tribunnews.com
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/