Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
19 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
19 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
19 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  Umum
Potret Kemiskinan di Tapanuli Selatan

Nyaris Roboh, Satu Keluarga ini Tempati Rumah tak Layak

Nyaris Roboh, Satu Keluarga ini Tempati Rumah tak Layak
Kondisi rumah yang dihuni Melisa dan keluarganya dan terbilang sangat jauh dari layak di Desa Paranjulu, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan.
Senin, 06 Februari 2017 20:51 WIB
Penulis: Reza
TAPANULI SELATAN - Rumah yang dihuni Amran Ritonga (45) bersama istri dan anaknya terbilang sangat tidak layak. Selain memprihatinkan, rumah keluarga di Desa Paranjulu, Kecamatan Sipirok  yang selama tiga tahun ditempati ini terlihat kumuh dan nyaris roboh.

Melisa Siregar (40), istri dari Amran Ritonga mengatakan, sekitar tiga tahun yang lalu mereka sudah menempati rumah yang merupakan peninggalan keluarga mereka. Waktu itu, kata Melisa, kondisinya belum separah ini. Namun akibat keterpurukan ekonomi, rumah yang sudah berusia tua itu berangsur-angsur rubuh dan tak sanggup untuk memperbaikinya.

"Kami sudah tiga tahun tinggal di sini, bersama suami dan satu orang anak kami. Baru setahun ini kondisinya begini, mau dibetulin gak ada duit," ujar Melisa baru-baru ini dan mengaku suaminya hanya bekerja sebagai pemulung.

Cerita Melisa, meskipun belum memiliki uang, ia dan keluarganya tetap bertahan di rumah tersebut. Sebab, hanya rumah itu yang digunakan mereka sebagai tempat tinggal.

"Ini rumah warisan, kalau ditinggalkan mau di mana lagi kami tinggal. Suami pun kerjanya tukang panjal (pemulung, RED). Penghasilan pun jauh dari cukup," jelasnya pasrah.

Lukman, salah seorang warga dari desa lain yang mengetahui kondisi rumah warga tersebut juga mengaku miris dan prihatin. Apalagi, lokasinya berada di Kecamatan yang menjadi pusat Pemerintahan Kabupaten Tapsel. Dengan masih ditemukannya rumah seperti ini, dia berharap, baik pemerintah, warga maupun donatur dari pihak lainnya bersimpati dan rela untuk memperbaiki rumah Melisa.

"Kita sangat prihatin dan miris. Artinya, pemerintah harus peka dengan masalah seperti ini, sebab ini bisa menjadi tolak ukur maju, baik dan berkembangnya satu daerah. Mudah-mudahan ada pihak yang simpatik dan terbuka, dan rela memperbaiki rumah keluarga ini," harapnya.

Editor:Fatih
Kategori:Pemerintahan, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/