Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
6 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
4 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
3 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
5
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
3 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
6
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Feri Tewas Gantung Diri Sambil Genggam Tasbih dan Kenakan Peci

Feri Tewas Gantung Diri Sambil Genggam Tasbih dan Kenakan Peci
ilustrasi
Selasa, 14 Februari 2017 20:03 WIB

PONTIANAK - Seorang pemuda bernama Feri nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamarnya di Gang Candi Agung 4, Jalan Alianyang, Pontianak Kota, Senin (13/2/2017).

Pemuda 21 tahun itu mengembuskan napas terakhirnya tiga hari sebelum pertambahan usia.

Feri diduga stres karena permasalahan keluarga. Mayatnya pertama kali ditemukan pemilik Digital Yes Printing yang saat itu hendak membuka usahanya.

Feri merupakan pegawai sekaligus penjaga malam yang tinggal di kamar belakang Digital Yes Printing.

Di kamar berukuran 3x3 meter tersebut, leher Feri terjerat tali plastik berwarna hijau.

Dia mengenakan peci dan menggenggam tasbih di tangan kirinya.

Polisi tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Pihak berwajib juga menyita barang bukti dan memasang garis polisi.

Di samping korban ditemukan sepucuk surat berisi wasiat yang ditujukan kepada ibu dan ayah serta teman-temannya.

“Intinya permintaan maaf apabila telah melakukan kesalahan, ucapan terima kasih, serta permintaan untuk dipertemukan dengan ibunya sebelum dimakamkan,” jelas personel Inafis Polresta Pontianak Bripka Agung Utomo.

Agung menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan di jari, Feri belum lama meninggal.

“Kemungkinan subuh tadi, karena jika sudah lebih dari delapan jam, jarinya sudah kaku. Namun tadi itu jarinya masih lembut dan bisa digerakkan. Diduga baru meninggal 2-3 jam sebelumnya,” kata Agung.

Jenazah Feri dibawa ke Rumah Sakit Anton Sudjarwo Pontianak untuk divisum. Polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, hanya bekas jeratan di leher Feri.

“Namun untuk pastinya, kami mesti menunggu keterangan dokter yang mempunyai wewenang,” paparnya. (jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Kalimantan Barat
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77