Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
21 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
20 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
20 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
6
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Umum
17 jam yang lalu
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Zeng Wie Jian: Kalau Ahok Mau Tumbang, Yang Kontra Harus Satu Suara Dukung Anies

Zeng Wie Jian: Kalau Ahok Mau Tumbang, Yang Kontra Harus Satu Suara Dukung Anies
Zeng Wie Jian, Aktifis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi. (istimewa)
Jum'at, 17 Februari 2017 16:47 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KOMTAK), Zeng Wie Jian mengungkapkan pemilih Ahok-Djarot sebenarnya ada di kisaran 30 persen. Terdiri dari "Etnis China", Kristen Fanatik, Loyalis PDIP, orang bayaran, Syiah, sekuler, aliran sesat, komunis, borjuis backward, pluralis gadungan.

"Ahok mustahil menang. Sebagai incumbent dan didukung istana, elektabilitas Ahok mestinya tidak boleh di bawah angka 70 persen. Dia sudah gagal," ujarnya.

Setelah, Gubernur Jendral Adriaan Valckenier, DN Aidit, mungkin Ahok masuk kelompok elit the most hated figure in modern times.

"Bila modal Ahok sebesar 30 persen, berarti ada 70 persen pemilih kontra Ahok. Sayangnya, mereka pecah dua. Taktik pecah belah kubu anti ahok sukses. Timses ASLI vs ASA tempur abis-abisan. Saling menguliti. Yang diuntungkan Ahok. Itu bisa dilihat dari indikator rebound Ahok dari sekitar 10 persen menjadi 30 persen," tukasnya seperti dikutip dari Rmol.co, Jumat (17/2/2017).

Muslim, pribumi, nasionalis, demokrat, Tionghoa, minoritas menurutnya mesti sadar. Ahok berbahaya bagi masa depan Indonesia. Ada enam skandal korupsi selama 5 tahun Ahok berkuasa. "Nggak bersih-bersih amat. Anti korupsi, jujur, tulus cuma slogan. Khas politisi kutu busuk," ujarnya.

Semua orang bisa bikin kali bersih. Kuncinya naikan gaji PPSU. Cuma Sutiyoso dan Foke yang gagal. "Ahok menista agama dan triger aksi besar umat. Bahasa Ahok kasar. Lebih buruk dari bahasa anak SMP. Hatinya kejam saat nggak keberatan semprot demonstran dengan benzin," tegasnya.

Bila umat Islam, pribumi, nasionalis, demokrat, humanis tidak bersatu, niscaya Ahok bisa menang lagi. Ada dua pengontrol negeri ini di belakang Ahok i.e. Megawati dan Surya Paloh.

Potensi modal 70 persen anti Ahok bisa tidak berguna. Dan sekali lagi, rakyat dikadali. Tidak ada jalan lain, rakyat kontra Ahok harus bersatu di TPS. "Tiga bulan masa berkelahi, pamer kaos, tilep duit kampanye sudah berakhir. Kini, di tangan kita, masa depan republik. Jangan kita korbankan negeri ini karena ego sesaat," paparnya.

Dengan berbagai kriteria, mau tak mau, Paslon Anies Sandi lebih punya kualitas. Sebagai manusia, pasti mereka punya kekurangan. Kesempurnaan hanya milik Tuhan.

"Bukan pula mengerdilkan Agus Harimurti Yudhoyono. Saya yakin, one day, Agus akan jadi Presiden RI. Dia punya kualitas di atas rata-rata air. Namun, demi kepentingan orang banyak, demi Jakarta, demi keselamatan NKRI, maka satu suara bulat mesti disepakati," paparnya.

Ketika nomor 1 sudah gagal dan dalam Putaran Kedua, serempak coblos nomor 3. Kita sudahi kegaduhan politik dengan pilgub 1 putaran.

Saat ini, paslon Anies-Sandi mengantongi modalitas 40 persen. Tinggal 10+1. Tidak banyak. Jadi, cara paling efektif membendung ambisi kekuasaan Ahok adalah mengumpulkan suara AHY. Coblos Anies-Sandi. (*/dnl) Baca Link Berita Aslinya Disini

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/