Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
22 jam yang lalu
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
19 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
19 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
4
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
19 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
5
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
19 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
6
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Umum
19 jam yang lalu
Pesta Mewah Victoria Beckham Rayakan Ultah ke-50
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Danrem: Ini Bukti Bahwa PKI Ada di Sekitar Kita, Harus Waspada...

Danrem: Ini Bukti Bahwa PKI Ada di Sekitar Kita, Harus Waspada...
Kaus berlambang palu arit milik Nurul Azmi yang disita TNI AD di Desa Bengkel, Kecamatan Lombok Barat, belum lama ini. (foto: DIDIT/LOMBOK POST/JPNN.com)
Selasa, 21 Februari 2017 08:03 WIB

LOMBOK - Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel (Inf) Farid Makruf geram menyikapi ditemukannya simbol palu arit yang menyerupai logo Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dia juga berharap aparat kepolisian mampu mengungkap dalang di balik menyebarnya lambang komunis di wilayah NTB.

”Bagi saya, itu menunjukkan bahwa PKI itu ada di sekitar kita,” kata Farid, Senin (20/2/2017).

Farid mengatakan, akhir pekan lalu pihaknya menemukan dua kasus yang berkaitan dengan lambang komunis.

Satu kasus terjadi di wilayah Lombok Barat (Lobar), di mana terdapat seorang warga bernama Nurul Azmi, yang mengenakan baju berlambang palu arit. Kasus lainnya, ada di Lombok Tengah.

Menindaklanjuti kasus yang pertama, lanjut dia, pihaknya telah menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk ditangani lebih lanjut. Guna mencari motif penggunaan kaus tersebut.

Sebabnya, menurut pengakuan Nurul, kaos tersebut telah ia miliki sejak enam bulan lalu. Namun baru ia pakai satu kali, saat diamankan Babinsa di wilayah Desa Bengkel.

”Sudah kita serahkan ke polisi, karena kewenangan kita hanya melakukan penahanan selama satu hari saja, setelah itu menjadi urusan kepolisian,” beber dia.

Farid berharap setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan, kepolisian bisa menemukan motif dari pelaku.

Apakah yang bersangkutan murni karena ketidaktahuan atau ada orang lain yang menggerakkan.

”Ini yang harus kita ketahui bersama, apa yang dicari dengan penggunaan kaos tersebut,” katanya.

Lebih lanjut, Farid menginginkan kasus ini tidak menguap begitu saja. Ini jika melihat tahun lalu, terdapat 11 kasus pemunculan simbol PKI di wilayah NTB. Namun, dari jumlah tersebut, tidak ada satu pun kasus yang memunculkan siapa penggeraknya.

”Jadi sekarang kami menunggu hasil penyidikan polisi seperti apa, ke mana rangkaian itu,” kata dia.

Apakah pemunculan simbol komunis untuk mengacaukan keamanan? Menangggapi ini, Farid enggan berspekulasi.

Dia masih menunggu fakta-fakta dari penyidikan yang dilakukan polisi. Terlepas dari itu, masifnya pemunculan simbol PKI membuat pihaknya meningkatkan kewaspadaan.

”Jelas kita harus waspada, jangan sampai kejadian dulu terulang lagi,” ujarnya, seperti diberitakan Lombok Post.

Sementara itu, Dirkrimum Polda NTB Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, pihaknya memberi perhatian khusus terhadap munculnya simbol PKI.

Sementara ini, polisi tengah menyelidiki motif dari penggunaan kaus berlambang palu arit milik Nurul Azmi.(jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Nusa Tenggara Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/